Page 327 - Science and Technology For Society 5.0
P. 327
290 ~ Seminar Internasional FST UT 2021 ~
kandang intensif. Pengamatan hockburn yang terjadi pada ayam umur 3
minggu dipengaruhi oleh sistem pemeliharaa;, sedangkan pada umur 6
minggu kejadian hockburn dan footpad dermatitis pada kandang yang
diberi umbaran lebih sedikit dibandingkan dengan kandang intensif.
Kejadian kasus Breast Blister tidak dipengaruhi oleh sistem pemeliharaan.
Kasus hockburn lebih banyak terjadi pada kandang intensif umur 6 minggu
daripada umur 3 minggu, sedangkan kasus footpad dermatitis banyak
terjadi pada umur 6 minggu daripada 3 minggu baik pada kandang intensif
maupun kandang dengan umbaran. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan
acuan bagi peternak, bahwa kondisi lantai kandang merupakan hal utama
yang harus diperhatikan dalam memelihara ayam pedaging agar diperoleh
karkas dengan kualitas baik tanpa adanya breast blister, footpad dermatitis
dan hockjont. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk menghasilkan
ayam berkualitas, yang akan menentukan kualitas hidup manusia.
Kata Kunci: sistem kandang intensif, sistem kandang semi intensif, sistem
kandang umbaran, kesehatan ternak, performa ternak.
PENDAHULUAN
Protein hewani merupakan kebutuhan dasar yang harus diupayakan
agar seluruh masyarakat terpenuhi kebutuhan minimalnya. Kebutuhan
protein hewani bagi masyarakat Indonesia, masih sangat bergantung pada
produksi ternak berupa daging, telur, dan susu. Ternak unggas menyumbang
produk berupa daging dan telur. Berdasarkan Statistik Peternakan 2020
konsumsi daging ini selalu meningkat dari tahun ke tahun; hal ini dapat
dilihat pada konsumsi daging ayam ras per kapita pada tahun 2019 sebesar
5.683 kg, naik 1.87% dari tahun 2018 (Ditjen PKH, 2020). Ternak unggas
merupakan tulang punggung sumber protein hewani di Indonesia.
Kebutuhan akan protein yang berasal dari daging unggas akan semakin
meningkat seiring dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk di
Indonesia. Banyak usaha dilakukan untuk meningkatkan produksi daging
yang memenuhi standar mutu kualitas daging. Salah satu upaya untuk
memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan cara meningkatkan
produktivitas dan kualitas daging ternak terutama unggas. Keadaan ini
karena peningkatan produktivitas ternak, terutama unggas, tidak serta
merta memenuhi selera konsumen dalam mengonsumsi daging ayam.