Page 286 - Science and Technology For Society 5.0
P. 286
~ Science and Technology for Society 5.0 ~ 249
kelabu/gray whale (Eschrichtius robustus), paus kepala busur (Balaena
mysticetus), paus minke (Balaenoptera acutorostrata). Analisis dilakukan
berdasarkan SINE, LINE, dan mtDNA.
Semua spesies paus balin dianggap sebagai spesies simpatrik, karena
hidup di wilayah geografis yang sama dan umumnya memakan makanan
yang hampir sama, yaitu krill dan ikan kecil. Seperti yang dijelaskan oleh
Freeland et al. (2011), populasi paus balin dari seluruh spesies bersifat
spesies simpatrik, yaitu spesies berbeda yang hidup di satu lingkungan yang
sama dan tidak ada pembatas geografis. Penelitian ini juga menyatakan
bahwa kerabat terdekat paus biru adalah paus sei (Balaenoptera borealis),
bukan paus sirip yang diketahui dapat melakukan hibridisasi dengan paus
biru.
Hibridisasi antara beberapa spesies paus balin diperkirakan merupakan
bagian dari proses pembentukan spesies yang bersifat dinamis. Árnason et
al. (2018) juga menemukan adanya introgresi antara paus biru dengan paus
sirip dan paus lainnya. Spesies lain yang juga melakukan introgresi dengan
paus biru adalah paus bungkuk, paus sei, dan paus kelabu. Árnason et al.
(2018) juga menemukan bahwa paus biru memiliki heterozigositas genom
tertinggi dibanding paus balin lainnya.
Árnason et al. (2018) menjelaskan adanya hibridisasi dan introgresi
dalam famili paus balin berdasarkan proses pembentukan spesiesnya.
Pembentukan spesies pada umumnya terjadi karena adanya pembatas
biologi atau pembatas geografis yang membatasi reproduksi. Adanya
pembatas tersebut jarang terjadi di lingkungan laut, tidak seperti di
lingkungan darat. Walaupun terjadi proses pembentukan spesies, tetap ada
kemampuan hibridisasi antar spesies paus balin.