Page 282 - Science and Technology For Society 5.0
P. 282
~ Science and Technology for Society 5.0 ~ 245
karena paus Minke merupakan jenis paus balin yang tidak mengalami
penangkapan sebanyak yang dialami paus biru. Dengan demikian, tingkat
keanekaragaman genetik populasi paus biru terancam, terlebih karena
jumlah populasi yang berkembang biak relatif jauh berkurang dibanding
ketika sebelum terjadi perburuan selama abad ke 20.
Satu populasi paus biru yang memiliki sifat genetik yang berbeda dari
populasi paus biru lainnya juga ditemukan di Perairan Chile. Penelitian
Torres-Florez et al. (2014) ini menunjukkan bahwa tingkat diversitas
haplotype yang didasarkan pada mtDNA pada mitokondria maupun
diversitas microsatellite pada DNA inti sel tetap tinggi. Penelitian itu juga
menunjukkan rendahnya inbreeding pada populasi paus biru, biarpun
jumlahnya relatif sudah sangat berkurang. Hasil ini penting karena pada
umumnya, populasi yang mengalami pengurangan populasi secara drastis
akan mengalami bottleneck dan rendahnya keanekaragaman genetik
(Amato, DeSalle, Ryder, & Rosenbaum, 2009; DeWoody et al., 2010).
Torres‐Florez et al. (2014) mengajukan beberapa dugaan atas tetap
tingginya keanekaragaman genetik pada populasi paus biru di perairan
Chile. Dugaan pertama adalah karena populasi itu sudah cukup lama berada
dalam keadaan tanpa penangkapan, yaitu sudah lebih dari 40 tahun sejak
terakhir kali terjadi penangkapan paus biru di daerah itu. Walaupun populasi
belum sebanyak sebelumnya, penambahan populasi yang cukup memadai
sudah terjadi untuk menimbulkan keanekaragaman genetik. Selain itu,
diduga bahwa populasi paus biru di daerah itu adalah kumpulan dari
beberapa populasi berbeda yang ikut bergabung di perairan Teluk
Concavado. Individu dari berbagai populasi dapat mengalami perkawinan
sehingga terjadi pertukaran materi genetik yang mencegah terjadinya
inbreeding.
Satu penelitian untuk mengetahui struktur genetik paus biru dilakukan
di Australia oleh Attard et al. (2012). Lokasi penelitian adalah dua kawasan
perairan yang menjadi tempat berkumpulnya paus biru di Australia untuk
mencari krill. Satu lokasi adalah Bonney Upwelling di selatan pesisir South
Australia. Lokasi lain adalah Perth Canyon di sebelah barat pesisir Western
Australia. Populasi paus biru berada di dua lokasi itu untuk memakan krill
sebelum bermigrasi ke perairan Indonesia. Paus biru harus dapat
beradaptasi dengan perbedaan suhu, letak geografis, dan perbedaan jenis
krill antara kedua lokasi. Krill di Bonney Upwelling berada di kedalaman 100
m, sedangkan krill di Perth Canyon berada di kedalaman 300 – 600 m.