Page 166 - Science and Technology For Society 5.0
P. 166
~ Science and Technology for Society 5.0 ~ 129
Ketahanan pangan (food security), seperti yang didefinisikan oleh
United Nations’ Committee on Food Security (CFS), adalah konsep dimana
semua manusia memiliki akses kepada pangan yang bernutrisi, aman dan
cukup, yang memenuhi kebutuhan nutrisi dan preferensi pangan untuk
menjalani kehidupan yang aktif dan sehat (FAO, 2012). Ketahanan pangan
memiliki 4 pilar yang penting yaitu: ketersediaan (availability), stabilitas
(stability), utilisasi (utilization), dan aksesibilitas (accessibility) ( Ashby,
Kleve, McKechnie, & Palermo, 2016). Ketersediaan merujuk pada sumber
pangan yang konsisten dan dapat diandalkan dengan kualitas yang baik
untuk kehidupan yang aktif dan sehat. Kerawanan pangan (food insecurity)
dapat berupa musiman maupun jangka panjang. Maka dari itu, stabilitas
pangan itu penting bagi ketahanan pangan, dimana pangan tetap bisa
diakses walau ada perubahan kondisi. Utilisasi mengacu pada konsumsi
pangan yang sesuai dengan kebutuhan fisiologis, psikologis dan kultural
seorang individu dan aksesibilitas berupa usaha yang dibutuhkan untuk
menyediakan pangan tersebut, baik secara fisik, seperti transportasi,
maupun ekonomi. Untuk menjaga agar kerawanan pangan tidak terjadi,
maka syarat ketersediaan, aksesibilitas dan utilisasi pangan perlu dipenuhi
dan stabil, tidak terpengaruhi oleh perubahan harga, kondisi dan
lingkungan. Oleh karena itu, produksi pangan harus dapat berkembang
untuk menghindari kerawanan pangan tersebut.
Pada tahun 2015, United Nations mencetuskan 17 sasaran yang disebut
dengan Sustainable Development Goals (SDG) (United Nations, t.t.).
Sasaran-sasaran tersebut dicetuskan sebagai upaya mempromosikan
kemakmuran dan menjaga lingkungan secara global. Sustainable
development merupakan ide yang paling ditekankan dalam penggagasan ini.
Menurut UN World Commission on Environment and Development (1987),
Sustainable development adalah perkembangan yang memenuhi kebutuhan
sekarang tanpa membahayakan kebutuhan generasi yang akan datang.
Dalam produksi pangan dan pertanian, kebutuhan untuk menjadi
lingkungan berkelanjutan itu sangat penting. Dengan bertambahnya
populasi manusia yang sangat pesat, lahan untuk bertanam dan
memproduksi makanan semakin menyempit. Dalam produksi pangan,
tantangan terdapat pada sumber daya alam, seperti lahan dan yang makin
berkurang dan tidak dapat mengimbangi pertumbuhan populasi manusia
(Schneider et al., 2011). Berbagai ancaman seperti climate change, konflik
dan resesi ekonomi juga dapat mengancam ketahanan pangan tersebut.