Page 166 - Universitas Terbuka : Mencapai Visi Melalui Good Corporate Governance
P. 166

lmplementasi Coad Governance dan  TQM di  Universitas  Terbuka



                             melaporkan,  juga  dapat  mengetahui  sejauh  mana  penyelesaian  masalah
                             yang dilaporkannya.
                             CRM  dilakukan  secara  terpusat,  dengan  Pelma  sebagai  penanggung
                             jawabnya.  Keuntungan  dari  pelaksanaan  CRM  secara  terpusat adalah  dapat
                             merangkum  seluruh  jaringan  UT  di  semua  tempat.  Hal  ini  sesuai  dengan
                             Matei  &  lancu  (2001)  yang  mensyaratkan  adanya  layanan  TIK  secara
                             terintegrasi  antara  tingkat  lokal  dan  nasional.  Sebagaimana  diketahui,  UT
                             memiliki  layanan  yang  meliputi  37  UPBJJ  di  seluruh  Indonesia.  Adanya
                             layanan CRM ini berupa
                             Selain  memperluas  penerapan  TIK,  UT  bermaksud  menerapkan  sertifikasi
                             kualitas  keamanan  sistem  informasinya.  Diharapkan  bahwa  pada  tahun
                             2009,  UT  bisa  memperoleh  sertifikasi  ISO  dalam  bidang  Information
                             Technology  Service  Management  (ITSM).  Sebagai  suatu  institusi  yang
                             banyak menerapkan  teknologi  informasi  dan  komunikasi,  keamanan  sistem
                             informasi  merupakan  syarat  mutlak.   Salah  satu  aspek  penting  dalam
                             sertifikasi  ISO  bagi  sistem  informasi  itu  akan  ditujukan  bagi  keamanan
                             sistem  informasi.  Dengan  demikian,  keamanan  informasi  yang  dikelola  UT
                             akan  lebih  terjamin.  Selain  itu,  kepercayaan  masyarakat  terhadap
                             kehandalan  manajemen  UT  akan  meningkat.  Hal  itu  dapat  dimaklumi,
                             karena  UT  menggunakan  teknologi  informasi  dalam  layanan  akademik,
                             termasuk  dalam  pelaksanaan  ujian.  Hal  ini  dikarenakan  tingginya  risiko
                             informasi  bagi  suatu  organisasi  yang menggunakan  TIK  dalam  pengambilan
                             keputusan.  Risiko  informasi  dapat  berasal  dari  dalam  maupun  dari  luar
                             organisasi  itu  (Calder,  2005).  Dengan  demikian,  upaya  untuk memperoleh
                             sertifikasi  ISO  20000  dalam  bidang  ITSM  sangat  tepat  untuk  mengarangi
                              risiko ini.
                              Penggunaan  CRM  juga  sesuai  dengan  upaya  memudahkannya  pertukaran
                              informasi  antar  pihak  UT  dengan  stakeholder,  dalam  hal  ini  mahasiswa.
                              Pertukaran  informasi  seperti  ini  tidaklah  berarti  mengabaikan  keamanan
                              informasi,  mengingat  tidak  semua  informasi  dapat  diedarkan  secara  tak
                              terbatas,  misalnya yang menyangkut ujian  mahasiswa.  Namun  hal  ini  tidak
                              mengurangi   pentingnya   kemudahan   dalam   pertukaran   informasi.
                              Sebagaimana  disampaikan  oleh  Matei  &  lancu  (2001 ),  transparansi  dalam
                              pertukaran  informasi akan  meningkatkan kredibilitas organisasi tersebut.









                                                                                            157
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171