Page 164 - Universitas Terbuka : Mencapai Visi Melalui Good Corporate Governance
P. 164

lmplementasi Good Governance dan  TQM di Universitas Terbuka



                             ingin  menambah  pengetahuannya.  Mereka  yang  sudah  bekerja  dapat
                             belajar  dengan  memanfaatkan  fasilitas  online  yang  disediakan  UT  untuk
                             mendapatkan pengetahuan yang diperlukannya.
                             Walaupun  demikian,  dalam  penerapan  TIK  di  UT  terdapat   beberapa
                             permasalahan.  Permasalahan  tersebut disebabkan oleh berbagai  faktor,  baik
                             yang diakibatkan oleh  mahasiswa,  karyawan  UT,  maupun faktor eksternal.
                             Salah satu contoh adalah kurangnya kecepatan dan akurasi.
                             Suratinah  &  Antoro  (2009)  menyebutkan  bahwa  mahasiswa  memerlukan
                             informasi  yang cepat dan  akurat,  terutama  mengenai  registrasi.  Selama  ini
                             registrasi  mahasiswa  menghadapi  sejumlah  masalah,  terutama  dikarenakan
                             kurangnya  keakuratan  data  mahasiswa,  ketepatan  waktu  registrasi  dan
                             keakuratan  key  in  data.  Kesalahan  yang  terjadi  dalam  ketiga  hal  tersebut
                             berupa  data  yang  tidak  lengkap  atau  tidak  akurat.  Akibatnya  adalah
                             keterlambatan keluarnya nilai mahasiswa.
                             Selain  kurangnya  keakuratan  data,  masalah  dalam  registrasi  mahasiswa,
                             khususnya  secara  online,   dapat  disebabkan  oleh  mitra  kerja  .Dalam
                             penyelenggaraan  registrasi,  ada  bank  mitra  kerja  yang  tidak  menggunakan
                             aplikasi komputer yang sesuai.  Hal  ini mengakibatkan  tidak didapatkannya
                             data  pembayaran  SPP  per  mahasiswa.  Dalam  hal  ini,  penggunaan  TIK
                             kurang  memenuhi  sasaran,  mengingat  belum  memudahkan  UT  untuk
                             memperoleh informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat.
                             Selain  itu,  penerapan  e-learning  di  Universitas  Terbuka  menghadapi
                             beberapa  masalah  berupa  lemahnya  prasarana  telekomunikasi,  kurangnya
                             jumlah peserta,  dan keterlibatan  mahasiswa yang lebih bersifat pasif.  Untuk
                              mengatasi  masalah,  perlu  ada  alternatif pemecahan.  Salah  satu  cara  adalah
                             dengan  meningkatkan  efisiensi  penggunaan  internet  oleh  mahasiswa,  dan
                              penggunaan  metode  baru  untuk  mengatasi  lemahnya  prasarana  internet
                              (Suparman,  2006).
                              Penggunaan  TIK,  baik  dalam  pembelajaran  maupun  administrasi,  akan
                              menghasilkan  transparansi.  Bila  dikaitkan  dengan  pernyataan  Edwards
                              (2000),  yang  menyatakan  bahwa  GCG  ditandai  oleh  adanya  transparansi,
                              akuntabilitas  dan  efektivitas,  maka  penggunaan  TIK  ditujukan  memenuhi
                              kriteria tersebut.









                                                                                            155
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169