Page 237 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 237
221
Bagian III : Etika dan Hukum
dengan keteladanan guru sebagai contohnya. Tujuan kurikulum hendaknya
tidak hanya berorientasi pada capai pengetahuan tetapi juga keterampilan
sosial, seperti bagaimana beretika.
Penutup
Muatan kurikulum IPS SMP mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,
konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial yang mencakup
materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran
IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia
yang demokratis, beretika, dan bertanggung jawab, serta menjadi warga
dunia yang cinta damai. Muatan etika dalam kurikulum IPS SMP mencakup
kejujuran, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong),
santun, dan percaya diri. Kaitannya dengan globalisasi informasi diperlukan
etika sosial untuk mengawal transformasi sosial agar sesuai dengan karakter
dan jati diri bangsa dengan sikap kritis terhadap pandangan‐pandangan
dunia dan ideologi‐ideologi dan tanggung jawab terhadap perubahan
lingkungan. Berdasarkan analisis, sikap kritis tersebut termuat pada
kompetensi inti dan kompetensi dasar struktur kurikulum IPS SMP dalam
bentuk kepedulian (toleransi, gotong royang) terhadap permasalah sosial.
Rasa tanggung jawab menghadapi transformasi sosial menuju masyarakat
informasi yang beretika dan demokratis ditunjukkan oleh kompetensi inti
dan kompetensi dasar dalam mengembangkan pola hidup sehat, menjaga
kelestarian lingkungan fisik, budaya, dan peninggalan berharga dalam
masyarakat. Kejujuran menjadi modal dasar etika bagi peserta didik dalam
kebebasan memilih berbagai informasi yang sesuai dengan martabat dan
moral bangsa.
Menyikapi perubahan jaman akibat pengaruh globalisasi informasi
menuntut keberanian sikap mempertahankan apa yang diyakini sebagai
kewajiban dan tanggung jawab sebagai ciri watak moral yang kuat. Oleh
karena itu, perlu pembinaan atau pembelajaran etika yang bermakna bagi
peserta didik. Pembelajaran tersebut akan efektif bila dikaitkan dengan
kehidupan nyata siswa. Praktik beretika harus ditumbuhkan dengan latihan
dengan keteladanan guru sebagai contohnya. Tujuan kurikulum hendaknya