Page 236 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 236

220
                                                             Bagian III : Etika dan Hukum

                           percaturan global agar didapatkan transformasi sosial ke arah masyarakat
                           yang  beretika.  Namun  kenyataannya  diberbagai  aspek  kehidupan  yang
                           terjadi  pada  anak‐anak  kita  disiplin  masih  rendah.  Anak  sekolah  dilarang
                           merokok,  tetapi  setelah  pulang  sekolah  didapati  anak‐anak  merokok  di
                           pinggir  jalan  atau  di  tempat‐tempat  keramaian  lain.  Jam  karet  sudah
                           membudaya,  banyak  anak‐anak  sekolah  yang  terlambat  walaupun  sudah
                           berulangkali  mendapat  hukuman.  Hal  itu  merupakan  tanggung  jawab kita
                           bersama  sebagai  pendidik  untuk  meningkatkan  etika  kedisiplinan  peserta
                           didik.
                               Interaksi  dengan  lingkungan  dan  masyarakat  melalui  komunikasi
                           merupakan  kebutuhan  pokok  manusia.  Interaksi  akan  berjalan  apabila
                           kedua  belah  pihak  saling  toleransi  dan  menghormati  hak  dan  kewajiban
                           masing‐masing.  Kita  dinilai  mempunyai  etika  dalam  pergaulan  apabila
                           bersikap  sopan  santun  dan  ramah  kepada  orang  lain.  Perilaku  seseorang
                           akan  berbeda‐beda  karena  mempunyai  latar  belakang  dan  budaya  yang
                           berbeda.  Demikian  pula,  aturan  dan  norma  setiap  bangsa.  Arus  informasi
                           yang cepat, rentan akan pengaruh negatif yang menciptakan budaya baru
                           yang tidak sesuai dengan aturan dan norma bangsa sendiri. Tetapi kita harus
                           bersikap  toleran  dengan  budaya  asing  sepanjang  tidak  melanggar  untuk
                           menunjukkan  bahwa  kita  adalah  bangsa  yang  berbudaya.  Diperlakukan
                           dengan  sikap  santun  merupakan  kebutuhan  seseorang  akan  kasih  sayang
                           melalui perhatian. Hal‐hal yang nampaknya sepele itu ternyata membawa
                           perubahan  besar  dalam  pergaulan.  Membelajarkan  anak  pada  perilaku
                           santun akan menciptakan tatanan menuju masyarakat yang berbudaya dan
                           beretika.
                               Muatan  kurikulum  IPS  SMP  sudah  mewadahi  pembelajaran  etika
                           melalui pengalaman belajar aktif yang bermakna yang memungkinkan siswa
                           untuk  mengintegrasikan  dan  menerapkan  pengetahuan  etika  dalam  dunia
                           nyata. Hal ini memerlukan tanggung jawab dan kerja sama antara orang tua,
                           sekolah,  dan  masyarakat  untuk  membuat  seting  pembelajaran  yang  tidak
                           hanya  di  dalam  kelas,  tetapi  juga  dalam  seting  sosial  masyarakat  yang
                           sebenarnya.  Menyikapi  perubahan  jaman  akibat  pengaruh  globalisasi
                           informasi  menuntut  keberanian  sikap  mempertahankan  apa  yang  diyakini
                           sebagai kewajiban dan tanggung jawab sebagai ciri watak moral yang kuat.
                           Oleh karena itu, perlu pembinaan atau pembelajaran etika yang bermakna
                           bagi peserta didik. Pembelajaran tersebut akan efektif bila dikaitkan dengan
                           kehidupan nyata siswa. Praktik beretika harus ditumbuhkan dengan latihan
   231   232   233   234   235   236   237   238   239   240   241