Page 229 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 229

213
                                                                    Bagian III : Etika dan Hukum

                                   pada latar yang  secara etik  bisa bertentangan  atau tidak sesuai dengan
                                   kepribadian dan moralitas bangsa serta sistem nilai yang tumbuh di dalam
                                   masyarakat.  Oleh  karena  itu,  peserta  didik  harus  dibekali  kemampuan
                                   seleksi  dan  kebebasan  dalam  mengakses  berbagai  informasi.  Dengan
                                   demikian, akan diperoleh transformasi sosial menuju masyarakat informasi
                                   yang beretika dan demokratis.

                                   Tinjauan Pustaka
                                      Etika  merupakan  nilai‐nilai  perilaku  yang  ditunjukkan  oleh  seseorang
                                   dalam  berinteraksi  dengan  lingkungannya  (Fernanda,  2009:2).  Etika
                                   dilatarbelakangi oleh oleh nilai‐nilai moral. Moral atau moralitas ini dilandasi
                                   oleh nilai‐nilai tertentu yang diyakini oleh seseorang sebagai sesuatu yang
                                   baik atau buruk, sehingga bisa membedakan mana yang patut dilakukan dan
                                   mana yang tidak sepatutnya dilakukan. Tetapi antara moralitas dengan nilai‐
                                   nilai  etika  dapat  saja  tidak  sejalan  atau  bertentangan.  Pembenaran
                                   seseorang  akan  sesuatu  merujuk  pada  nilai‐nilai  yang  dianutnya. Oleh
                                   karena itu, etika suatu bangsa akan berbeda antara yang satu dengan yang
                                   lainnya.  Jadi  secara  konseptual,  etika  merupakan  bagian  dari  disiplin  ilmu
                                   filsafat yang berfokus pada nilai‐nilai yang diyakini dan dianut oleh manusia
                                   beserta pembenarannya, termasuk nilai‐nilai hidup dan hukum‐hukum yang
                                   mengatur  tingkah  laku  manusia.  Terbentuknya  etika  sebagai  nilai‐nilai
                                   filosofis  yang  berlaku  dan  diyakini  dalam  pergaulan  hidup  manusia  dalam
                                   lingkungannya, secara umum dilandasi oleh prinsip‐prinsip yang diarahkan
                                   untuk  menjamin  terciptanya  keindahan,  persamaan,  kebaikan,  keadilan,
                                   kebebasan, dan kebenaran bagi setiap orang.
                                      Pengetahuan etika adalah pengakuan terfokus dan sangat sadar bahwa
                                   agensi  moral  mempengaruhi  tindakan  dan  interaksi  sehari‐hari  mereka,
                                   memaksa  mereka  senantiasa,  dengan  sengaja  dan  penuh  perhatian,
                                   memastikan  agar  pengaruh‐pengaruh  tersebut  dirasakan  secara  positif
                                   dalam arti moral dan etis (Nucci & Narvaes, 2016 : 875). Menurut Irmim dan
                                   Rochim (2004) etika merupakan sendi‐sendi pergaulan yang menjadi kesan
                                   mendalam yang sulit dilupakan dan akan terus terpatri di benak seseorang
                                   yang  merupakan  dasar  tata  cara  pergaulan  yang  meliputi  :  percaya  diri,
                                   disiplin  diri,  mengucapkan  salam,  bersikap  sopan  santun  dan  ramah,
                                   perhatian, menjaga perasaan,  toleransi, mampu mengendalikan diri,
                                   memakai pakaian dengan rapi, berbicara dengan tata bahasa yang baik dan
                                   simpatik, menghormati orang lain, berdiskusi  yang sehat,  menjaga  sikap
   224   225   226   227   228   229   230   231   232   233   234