Page 210 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 210
194
Bagian III : Etika dan Hukum
komunikasi tersebut diterapkan pada komunikasi interpersonal bermedia?
Pada dasarnya sama hanya saja kita sebagai pengguna media harus
memahami dengan baik bagaimana karakteristik media, dan mampu
membayangkan atau berimajinasi bagaimana kondisi dan konteks dari
seseorang yang sedang berinteraksi dengan kita. Permasalahan utama pada
komunikasi bermedia ini adalah pemahaman terhadap pihak lain yang
sangat kurang karena sifatnya yang dekontekstual, artinya tidak berada
pada konteks yang sama. Contoh yang paling sederhana adalah tatkala kita
menerima suatu pesan, maka pesan tersebut akan dimaknai disaat dia
menerimanya, dan kemungkinan reaksi akan berbeda bila pesan itu diterima
dalam situasi yang berbeda pula.Menurut Jones, 2007 orang yang pintar
dalam pembelajaran online harus dimulai dengan tujuan yang baik, mampu
membaca dengan baik, mau mengerti pihak lain dan menghindari diskusi
mengenai pihak lain yang sifatnya negative serta mampu memisahkan mana
masalah yang bisa dibicarakan di publik dan yang sifatnya personal dan
menghargai privasi orang lain. Bila itu semua dipenuhi maka berita‐berita
hoax tidak lagi kita temukan. Ingat yang dikatakan Putnam (2010) bahwa
mari kita coba untuk berbicara jujur di media social maka orang selalu akan
hormat dan percaya pada kita
Selain itu gaya Bahasa dan tutur kata sangat berpengaruh dalam proses
interaksi, dalam komunikasi pesan non‐verbal mempunyai pengaruh lebih
besar daripada pesan verbalnya. Dan tutur kata adalah salah satu elemen
non‐verbal berupa paralingusitik yang memiliki makna berarti pada proses
interaksi. Bagaimana peran bahasa?
Bahasa sebagai simbol kekuasaan
Bicara soal bahasa sebagai symbol kekuasaan, tidak terlepas dari tokoh
utamanya yaitu Pierre Boudieu. Dalam bukunya yang berjudul language and
symbolic power, tertulis bahwa dengan kata‐kata kita bisa membangun
sekaligus merusak, kata‐kata sebagai alat untuk mengintimidasi, tanda
untuk menunjukkan sopan santun. Dengan kata lain kita sadar bahwa
Bahasa adalah menjadi bagian yang terintegrasi dalam kehidupan sosial,
dengan segala tipu muslihat dan kesalahannya, dan menjadi bagian dari
kehidupan social kita untuk berinteraksi (Thompson, 1991). Mungkin istilah
bahasa sebagai simbol kekuasaan lebih banyak ditekankan atau
diimplementasikan pada dunia politik, namun kalau dilihat dari makna
bahasa sebagai kekuasaan dapat juga dilihat dalam keseharian kita. Sebagai