Page 114 - Transformasi Sosial Menuju Masyarakat Informasi Yang Beretika dan Demokratis
P. 114
98
Bagian II: Media Sosial dan Multiliterasi di Era Digital
b. Literatur abad ke‐21 adalah aspek kritis pendidikan bahasa dan
literasi siswa serta kemampuan melek huruf yang lebih tradisional.
c. Guru dapat membuat literatur baru yang eksplisit bagi siswa
dengan menggabungkan secara sadar dan sistematis dalam
pelajaran bahasa serta area pembelajaran lainnya, dan melalui
pedagogi kelas yang terampil dan fleksibel.
Multiliterasi
Di atas telah dinyatakan oleh PETAA bahwa penggabungan beberapa
literasi menjadi multiliterasi atau literasi baru. Menurut Caitrin (2016),
menyimpulkan dari berbagai literatur bahwa multiliterasi atu multimodal
memiliki dua definisi yaitu: mengacu pada cara bahasa dan makna yang
berkaitan dengan konteks budaya atau sosial.
Istilah multiliterasi pada umumnya dipahami sebagai cara pemahaman
dan pengetahuan yang diperoleh dan tercermin melalui representasi
multimodal. Bentuk tertulis kemudian digabungkan dengan representasi
pendengaran, visual, spasial, lisan dan taktil untuk menghasilkan makna
baru. Makna dibangun dengan cara multimodal yaitu mengumpulkan
informasi dan belajar melalui berbagai sumber, antara lain: buku, e‐book,
Websites, Films and video clips, Infographics, Social media posts dan
Podcasts.
Multiliterasi menurut New London Group adalah sebuah pedagogi
multiliterak yang menerima dan mendorong berbagai perspektif, alat, dan
perspektif linguistik, budaya, komunikatif, dan teknologi, kemudian
digunakan sebagai alat bantu dalam mempersiapkan diri yang lebih baik
menuju dunia global yang cepat berubah. Di samping itu juga dapat
digunakan untuk terus membantu sesorang memiliki peluang seluas
mungkin dalam menciptakan kehidupan baru dan juga berkontribusi pada
komunitas mereka di masa depan mereka.
Multiliterasi berhubungan dengan multimodalitas, karena banyak mode
didorong untuk digunakan dalam berbagai bentuk ekspresi. Selain itu,
berbagai teknologi dan saluran komunikasi memungkinkan berbagai mode
untuk digunakan dalam mengekspresikan diri mereka sendiri.
Representasi informasi, terutama di media, yang muncul dalam format
multimodal, dapat meningkatkan pentingnya memahami representasi dan
kepercayaan pada jenis format multimodal atau multiliterasi. Untuk
mempermudah belajar dan mengumpulkan informasi dalam konteks