Page 80 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 80

3
        gambut tropika setebal 2 m ditaksir dapat menyimpan 1,2 juta m ,
        gambut  tropika  bersifat  rapuh  (fragile)  karena dengan pembukaan
        lahan  dan  drainase  (reklamasi)  akan  mengalami  pengamblesan
        (subsidence), percepatan peruraian dan resiko pengerutan tak balik
        (irreversible) serta rentan terhadap bahaya erosi, sifatnya yang praktis
        tidak  terbarukan  karena  membutuhkan waktu 5000-10.000 tahun
        untuk  pembentukannya  sampai  mencapai  ketebalan  maksimum
        sekitar 20 m (Osaki, 2016).
            Gambut  dengan  sifat-sifat  fisika  dan  kimia  tanah  yang  khas,
        tergenang,  pada  kondisi  alamiah, dan sangat berbeda dengan sifat
        tanah mineral. Berdasarkan ketebalan lapisan gambut, gambut terbagi
        dalam lapisan dangkal dengan tebal lapisan < 50 cm, sedang dengan
        tebal lapisan 50-100 cm, dan gambut dalam dengan tebal lapisan >
        200 cm (Limin, 2006).
            Pada saat ini para ilmuwan dan penentu kebijakan di Indonesia
        tidak lagi berpandangan bahwa “pemanfaatan gambut” harus dimulai
        dari  pembukaan  lahan  dengan  tebas,  tebang,  yang  kemudian
        dilakukan  penanaman  komoditi  tertentu.  Berdasarkan  fakta  di
        lapangan,  pembukaan  hutan  rawa  gambut  untuk  pertanian
        menimbulkan  masalah  lingkungan  dan  menyulitkan  kehidupan
        masyarakat di sekitarnya. Pengalihan fungsi hutan rawa gambut pasti
        akan  diikuti  dengan  perubahan  ekosistem  yang  sangat  cepat,  dan
        akhirnya  meningkatnya  intensitas  malapetaka  bagi  manusia.  Salah
        satu yang terbesar adalah kebakaran gambut, yang umumnya terjadi
        oleh  kekeliruan  teknologi  pemanfaatan  dan  pemaksaan  terhadap
        karakteristik gambut. Pada tahun 2014 dan 2015, kebakaran lahan
        gambut  sangat  luas  dan  menimbulkan  kerugian  ekonomi  yang
        diperkirakan mencapai Rp. 200 trilyun lebih. Kebakaran ini diperbesar
        oleh  adanya  fenomena el-Nino dengan musim kemarau yang tidak
        normal. Pembukaan lahan gambut untuk kebun sawit mengakibatkan
        lahan  gambut  dan  hutan  terbakar.  Kebakaran  gambut  juga terjadi
        karena  kegagalan  usaha  pemadaman  api, jika terlambat dilakukan,
        apinya telah jauh masuk ke lapisan dalam gambut, akan sulit untuk
        dipadamkan.  Api  yang  terdapat  di  dalam  lapisan  dalam  gambut
        (ground fire) yang berada di bawah permukaan sangat sulit diketahui
        sebarannya  karena  tidak  dapat  dilihat  dari  permukaan.  Kesulitan


      64  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85