Page 54 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 54
diharapkan relatif lebih kecil apabila terjadi peningkatan jumlah dan
ukuran populasi suatu spesies.
Reintroduksi memiliki makna yang sempit dalam suatu studi evaluasi
terhadap program ini, yaitu sebagai suatu kegiatan melepaskan hewan
yang lahir dalam penangkaran dan dikembalikan pada wilayah sebaran
alaminya. Di era pembangunan yang mengutamakan ekonomi hijau, dan
selaras dengan program Suistanable Development Goals (SDGs) yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dengan
mengurangi resiko kerusakan terhadap lingkungan, maka kekayaan biota
Indonesia merupakan sumber yang berpotensi untuk lebih dikembangkan
dan digali manfaatnya (Beck et al., 1994; Meijaard, 2001; IUCN/SSR,
2013). Pemahaman yang sangat mendasar terhadap keberagaman
program edukasi tentang pentingnya pemanfaatan beragam fauna secara
bijak dan berkelanjutan, dapat diwujudkan di dalam kurikulum pendidikan
untuk seluruh strata pendidikan di Indonesia, sehingga harapan untuk
tetap terjaganya kelestarian hewan-hewan yang status konservasinya
mengkhawatirkan akan berubah menjadi berisiko rendah.
EKSPLOITASI FAUNA SECARA BERLEBIHAN
Pada saat ini eksploitasi berlebihan yang dilakukan oleh manusia
diprediksi telah mengancam sepertiga jumlah mamalia dan burung yang
status konservasinya genting dan rentan kepunahan (Hilton-Taylor, 2000).
Keberadaan manusia agar tetap bertahan hidup perlu adanya bahan
makanan, dan untuk mendapatkannya dilakukan dengan cara berburu,
memanen, serta mengambil sumber daya alam hayati lainnya. Selama
populasi manusia masih sedikit dan selama pemanfaatan sumber daya
alam masih menggunakan metode sederhana/tradisional maka manusia
secara kontinyu dapat berburu hewan dan memanen tumbuhan di
lingkungan alam sekitarnya. Namun semakin bertambahnya populasi
manusia, pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan meningkat
pesat, didukung pula cara-cara pemanenan yang semakin efisien, begitu
pula dengan kemajuan teknologi di bidang persenjataan maupun
perkapalan, menjadikan karakter manusia berubah drastis sehingga di
beberapa daerah nyaris menghabiskan hewan-hewan besar dari berbagai
komunitas biologi (Indrawan et al., 2012; Angulo & Courchamp, 2009).
38 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City