Page 391 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 391
fokus pengembangannya. Pada tahapan awal ini perlu dirumuskan
apakah kota cerdas merupakan upaya untuk mengoptimalkan
fungsi suatu kota sesuai dengan besaran serta fungsi dan
peranannya, ataukah untuk menargetkan suatu kota menjadi
suatu kawasaan strategis ataupun sebagai pusat pertumbuhan
yang dipercepat ataupun diakselerasi pembangunan.
2. Pelaku. Menentukan siapakah pelaku yang menjadi ujung tombak
dan siapa saja pendukungnya (baik pemerintah tingkat pusat.
Provinsi, maupun kabupaten kota), swasta, masyarakat serta
kalangan akademisi di universitas.
3. Pendekatan. Pendekatan seperti apa yang akan digunakan, serta
bagaimana penstrukturan dari pendekatan tersebut serta
persyaratan apa saja dalam menggunakan ataupun
mengembangkan pendekatan tersebut.
4. Prioritas. Mengembangkan kerangka kebijakan yang
berkesesuaian denga kebijakan pembangunan daerah, sistem
perencanaan pembangunan nasional, sistem pembiayaan
pembangunan, pelayanan publik secara prima, pelestarian
lingkungan, informasi dan transaksi elektronik, serta prinsip
kebebasan informasi untuk publik.
5. Petajalan (roadmap). Merumuskan petajalan (roadmap) dari suatu
smart city yang akan dikembangkan, bagaimana posisi petajalan
tersebut terhadap strategi nasional tata kelola dan
pengembangan perkotaan nasional, dan bagaimana indikator
capaian serta tema dari masing-masing fase pengembangan
6. Pembiayaan. Merumuskan biaya yang dibutuhkan serta sumber
pembiayaannya dan tata aturan berperan serta bagi para pelaku
di luar pemerintah apabila ingin mengembangkan proses
kerjasama (konsep public private partnership) untuk
pengembangan kota cerdas ini.
7. Proses swa rencana. Membuka peluang untuk mengembangkan
proses swa keberlanjutan yang lebih cerdas melalui keterlibatan
aktif masyarakar sebagai bagian penting dari perencanaan menuju
smartcity.
Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City 375