Page 355 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 355

Faktor-faktor serupa yang menentukan biaya program pinjaman
               kepada  pemerintah  dapat  dihitung  dengan  menggunakan  model
               matematis (29) sebagai berikut

                       S   S  S                                       (29)
                        G   T

                   Namun,  jika  bantuan  hibah  tersedia,  dasar  perhitungan  biaya
                                      
                                   
               pinjaman adalah  LN F , dengan perubahan yang mempengaruhi
               baik biaya dari program pinjaman individu dan pemerintah.
                   Evaluasi langsung dari program-program alternatif ini adalah sulit
               karena kerusakan banjir bervariasi dari tahun ke tahun dan tidak dapat
               diprediksi  dengan  pasti.  Oleh  karena  itu,  perkiraan  empiris  biaya
               program dan penggantian ditentukan dengan menggunakan model
               simulasi.  Beberapa  metode pendekatan tersebut di atas digunakan
               untuk menghitung dan mengevaluasi premi dalam studi kasus-studi
               kasus yang membahas tentang premi asuransi banjir. Masih banyak
               model-model matematik yang digunakan untuk mengevaluasi tingkat
               kerugian karena banjir.

               Masalah Penjaminan Risiko terhadap Banjir di Indonesia
                   Dalam buku Catastrophe! The 100 Greatest Disasters of All Time
               karya Stephen J. Spignesi, dua bencana di Indonesia masuk peringkat
               ke-22  dan  30.  Letusan  Gunung  Tambora di Sumbawa tahun 1815
               merenggut 150.000 jiwa dan menurunkan suhu bumi. Adapun letusan
               Gunung  Krakatau  tahun  1883  menelan  36.000  nyawa.  Jika  buku
               tersebut  disusun  setelah  tsunami  Aceh,  bencana  yang  merenggut
               nyawa sekitar 300.000 jiwa itu akan bertengger di posisi ke-18.
                   Pada tanggal 27 Mei 2006 gempa meluluhlantakkan Yogyakarta
               dan  sekitarnya.  Info  yang  dirilis  oleh  website  Satuan  Koordinasi
               Pelaksana (Satkorlak) per 27 Juni 2006, terdapat 5.778 korban tewas
               dan 37.883 luka. Sebanyak 612.000 lebih rumah dan fasilitas umum
               rusak. Kerugian material diperkirakan Rp 29,2 triliun. Sejak tsunami
               Aceh pada akhir 2004 hingga saat ini, setidaknya terjadi lima bencana
               besar,  seperti  longsor  di  TPA  Leuwigajah,  gempa  Nias,  gempa
               Yogyakarta, lumpur panas Sidoarjo, dan banjir di Sinjai dan sekitarnya.


                               Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City    339
   350   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360