Page 358 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 358

Beberapa negara berkembang seperti Turki, Iran, dan China telah
        mempunyai asuransi wajib. Di Turki misalnya, pemerintah mewajibkan
        asuransi gempa bumi pada rumah, ruko, maupun apartemen melalui
        The  Turkish  Catastrophic  Pool.  Untuk  kasus  ini,  pada tahun 2000
        ditetapkan  limit  harga  pertanggungan  sebesar  50.000  dollar  AS,
        dengan premi tahunan sebesar 47 dollar AS.
            Dalam setiap bencana, persentase klaim asuransi hanya sebagian
        kecil  dari  total  kerugian.  Ini  tidak  hanya  terjadi  di  Indonesia.  Di
        Amerika  Serikat,  yang  masyarakatnya  sadar berasuransi (insurance
        minded), tidak semua mengasuransikan rumahnya terhadap ancaman
        bencana. Hasil riset National Hurrican Survival Initiative yang dirilis 16
        Mei 2006 menyatakan, sepertiga rumah di wilayah rentan badai tidak
        ada asuransinya.
            Hal yang sama terjadi di Jepang. Gempa bumi yang mengguncang
        Kobe pada Januari 1995 menghancurkan 100.000 bangunan dan 6.500
        orang tewas dengan kerugian material lebih dari 110 miliar dollar AS.
        Klaim  asuransi  “hanya”  6  juta  dollar  AS  atau kurang dari 5 persen
        bangunan yang diasuransikan.
            Dimasukkannya aspek asuransi dalam RUUPB akan memberikan
        banyak  manfaat  bagi  korban  bencana,  pemerintah,  dan  industri
        asuransi. Dorongan berasuransi oleh pemerintah akan meningkatkan
        kesadaran  masyarakat  Indonesia.  Efeknya,  pertumbuhan  industri
        asuransi di Indonesia semakin baik.
            Tahap  awal,  yang  paling  mendesak  adalah  asuransi  bencana
        terhadap  rumah  tinggal.  Selanjutnya  melangkah  pada  asuransi
        kecelakaan  diri,  asuransi  jiwa,  dan  seterusnya.  Asosiasi  asuransi
        (umum  dan  jiwa)  hendaknya  berinisiatif  untuk  mengajukan  usulan
        konkret semacam Catastrophe Risk Management kepada pemerintah
        yang antara lain untuk mengetahui besar kecilnya risiko suatu daerah
        terhadap  bencana  tertentu,  serta  cara  penanggulangan  risiko
        katastropik  dengan  memanfaatkan  metodologi  manajemen  risiko.
        Bank  Dunia  juga  telah  mengirim  utusannya  ke  Indonesia  untuk
        membicarakan asuransi bencana ini, dan siap memberikan asistensi.
            Pemerintah    Indonesia   tengah    mengupayakan     untuk
        mengeluarkan aturan terkait asuransi bencana alam seperti banjir. Hal
        itu  dilakukan  untuk  mengantisipasi  kerugian  dan  mencegah


     342  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   353   354   355   356   357   358   359   360   361   362   363