Page 28 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 28
tantangan baru dan perubahan keadaan, serta memanfaatkan dan
memperluas kekuatan teknologi untuk penciptaan pengetahuan baru
(Pacific Policy Research Center, 2010). Sebagaimana kita ketahui,
industri berbasis manufaktur yang semula bersifat padat karya telah
bergeser menjadi industri jasa yang digerakkan oleh informasi,
pengetahuan dan inovasi. Jenis pekerjaan juga telah bergeser dari
industri manufaktur ke pekerjaaan berbasis layanan, terutama layanan
informasi. Hal ini menyebabkan pekerja masa kini perlu memiliki
keterampilan yang dapat mempersiapkan mereka memasuki dunia
kerja berbasis layanan dan pengetahuan (IBM, 2012). Dengan
demikian, agar para pekerja dapat bertahan di dunia kerja yang
semakin bersaing, maka mereka perlu menyesuaikan dan
meningkatkan keterampilan dan kompetensi bekerjanya dengan
tuntutan jaman sekarang. Jika sebelumnya, mereka cukup memiliki
pengetahuan dan keterampilan terbatas untuk menyelesaikan
pekerjaan yang dapat dilakukannya seorang diri, sekarang hal tersebut
tidak cukup. Karakteristik pekerjaan sekarang lebih bersifat
kolaboratif. Keterampilan menggunakan TIK, salah satunya, menjadi
kompetensi yang penting dikuasai para pekerja, karena untuk
menyelesaikan pekerjaan diperlukan data, informasi dan
berkomunikasi dengan pihak terkait lainnya. Tanpa menggunakan TIK,
sulit semua kebutuhan data, informasi, dan komunikasi, dapat
diperoleh dengan segera. Akibatnya, penyelesaian pekerjaan akan
terhambat.
Dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan TIK untuk
meningkatkan efektivitas dan efisiensi hidup manusia di perkotaan
telah banyak dipraktekkan, salah satunya melalui pengembangan
konsep kota cerdas (smart city). Smart city adalah tempat di mana
orang ingin hidup, bekerja, berkreasi, dan bermain dengan nyaman
dan aman (IBI, 2017). Dalam smart city, TIK dimanfaatkan untuk
meningkatkan daya saing ekonomi dan kualitas hidup penghuninya,
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan menjaga
kelestarian lingkungan. Sebagai contoh, TIK dimanfaatkan untuk
mengoptimalkan mobilitas manusia dan manajemen jaringan
berdasarkan kondisi real-time; merancang kamar rumah sakit yang
mengedepankan upaya percepatan pemulihan pasien dan
12 Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City