Page 160 - Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi Untuk Mewujudkan Smart City
P. 160

automation systems). Sistem otomasi ini mengaktifkan jaringan sistem
        tata  udara,  pencahayaan,  akustika  dan  utilitas  bangunan,  sesuai
        tingkat  hunian  dan  aktivitas  di  dalamnya. Elemen dalam sistem ini
        meliputi  sensor, sistem komunikasi data modular, pengontrol yang
        mengoperasikan  perangkat  utilitas  bangunan,  serta  melaporkan
        tingkat konsumsi energi. Sistem otomasi ini dapat menghemat biaya
        energi dan pemeliharaan gedung secara signifikan setiap tahun.
            Untuk  mengurangi  pemakaian  energi,  digunakan  jendela  yang
        seefisien  mungkin  dan  insulasi  pada  dinding,  plafon  atau  tempat
        masuknya aliran udara ke dalam bangunan gedung. Strategi lain yang
        dapat  dilakukan  adalah  dengan  mendesain  bangunan  surya  pasif.
        Penempatan jendela yang efektif (pencahayaan) dapat memberikan
        cahaya lebih alami dan mengurangi kebutuhan penerangan listrik di
        siang  hari.    Berikut beberapa manfaat terhadap lingkungan apabila
        kita menerapkan konsep Bangunan Hijau:
        1.  bangunan lebih awet dan tahan lama, dengan perawatan minimal,
        2.  efisiensi energi menyebabkan pembiayaan rutin lebih efektif,
        3.  bangunan lebih nyaman untuk ditinggali,
        4.  penghuni mendapatkan kualitas hidup yang lebih sehat,
        5.  ikut berperan serta dalam kepedulian lingkungan.

            Efisiensi  energi  pada  Bangunan  Hijau  merupakan  salah  satu
        bentuk respon masyarakat dunia akan perubahan iklim. Penerapan ini
        mempromosikan bahwa perbaikan perilaku (dan teknologi) terhadap
        bangunan  tempat  aktivitas  hidup  dapat  menyumbangkan  banyak
        pengurangan  pemanasan  global.  Dalam  hal  ini  bangunan/gedung
        adalah  penghasil  terbesar  (lebih  dari  30%)  emisi  global  karbon
        dioksida (CO 2), salah satu penyebab utama pemanasan global. Saat ini
        Amerika, Eropa, Kanada dan Jepang berkontribusi terhadap sebagian
        besar emisi gas rumah kaca. Pertumbuhan penduduk di Cina, India,
        Asia Tenggara, Brazil, dan Rusia menyebabkan emisi CO 2 bertambah
        dengan cepat. Pembangunan  infrastruktur dan industri di Indonesia
        juga  meningkatkan  kontribusi  CO 2  secara  signifikan.  Hal  ini  akan
        memperburuk kondisi lingkungan Indonesia umumnya, dan kondisi
        lingkungan global.




     144  Optimalisasi Peran Sains dan Teknologi untuk Mewujudkan Smart City
   155   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165