Page 171 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
P. 171

pada perbaikan dan pcrubahan terus-menerus.  Keadaan ini
        menuntut lembaga pendidikan, khususnya pendidikan tinggi untuk
        merespons terhadap tuntutan tcrsebut dengan menyediakan program-
        program, kualifikasi, dan cara penyampaian baru.  Lebih lanjut,
        Bates (2000) mcngcmukakan bahwa sistcm pendidikan tinggi pcrlu
        mcrespons tuntutan yang berkenaan dengan asesmcn kemampuan
        awal (prior learning), pcnyampaian pembelajaran secara luwcs,
        tuntutan mcningkatkan atau mempcrbaharui profcsionalismc,
        sertifikasi non-kredit dan resertifikasi, serta pcngukuran hasil
        bela jar.
              Faktor lain yang mendorong tumbuhnya PTJJ adalah
        tcknologi.  Teknologi berpengaruh terhadap seluruh aspek
        kehidupan.  Teknologi juga memiliki potensi untuk memperbaiki
        efcktivitas pembelajaran.  Akses tcrhadap sumber bclajar melalui
        Internet memberikan kcsempatan kepada peserta didik yang semula
        di  luar jangkauan untuk memperoleh inforn1asi lcbih luas.
        Tcknologi yang dimanfaatkan secara bijaksana dapat mcmf~lsilitasi
        penguasaan tingkat tinggi dari bclajar scsuai dcngan karaktcristik
        masyarakat berbasis pengetahuan.  Hal ini menunjukkan tekanan
        ideologis dan komersial pada sistem pcndidikan untuk
        memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran.
              Selain itu, kccendcrungan yang berpcngaruh terhadap
        pendidikan adalah bisnis.  Para pcbisnis melihat pasar belajar
        sepanjang hayat sebagai sesuatu yang menunjukkan bahwa setiap
        orang siap dan berkeinginan untuk membayar.
              Dengan memperhatikan uraian terscbut, tampak bahwa
        pendidikan tinggi biasa menawarkan bcrbagai program PJJ dapat
        disebabkan oleh keinginan program yang ada untuk bcrubah menjadi
        program PJJ atau karcna permintaan dari salah satu stakeholders.
        Dengan modus ganda ini, pendidikan tinggi dapat meningkatkan
        akses masyarakat untuk mengikuti pendidikan di tingkat perguruan
        tinggi.
              Croft (Tau, 2006) mengidentifikasi empat kondisi yang
        menjamin keberhasilan implementasi PJJ yang menerapkan modus
        ganda, yaitu: adanya unit administratif dengan beberapa tingkat




                                                                   157
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176