Page 333 - Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh (Di dedikasikan kepada DR. Setijadi, M.A)
P. 333

pensekoran.  Dengan kata lain setiap penulisan butir soal,  harus dileng-
          kapi  dengan kisi-kisi penulisan soal,  tujuan  instruksional yang  ingin di-
          ukur, dan kunci jawaban/pedoman pensekoran.
             Kesempatan memperbaiki hasil UAS atau mengulang bagi mereka yang
          belum  lulus  dapat  dilaksanakan  pada semester  berikurnya,  karena  pada
          setiap semester, ujian umuk semua mata kuliah dalam satu program sela-
          lu  disediakan.  Yang  menjadi  hambatan  selama  ini  adalah  pengumuman
          basil ujian yang belum tentu dapat  mengejar waktu  ujian  pada  semester
          beri-kutnya. Sedangkan hambatan berikutnya adalah pemilihan mata kuliah
          yang kurang memperhitungkan pelaksanaan ujian yang tompang tindih.
             Semua lembar jawaban ujian (UU) untuk tes bentuk objektif dan buku
          jawaban ujian (BJU) untuk tes bentuk uraian disiapkan dari kantor pusat di
          Jakarta.  Hal  ini  diprogramkan  demikian  karena  UU diperiksa  dengan
          mesin  scanning  dan  diolah  dengan  menggunakan  komputer.  Kegiatan
          pengolahan ini  didahului dengan menyeleksi butir-butir soal yang kurang
          baik, yaitu dengan melaksanakan kegiatan analisis butir soal. Jadi sebelum
          penentuan  sekor  mahasiswa  untuk  setiap  mata  kuliah,  UT menentukan
          lebih  dahulu  apakah  butir soal  objektif tersebut  dapat  diterima  secara
          statistik sebagai butir soal yang baik, artinya dapat dipercaya sebagai alat
          ukur.  Pengalaman di UT menunjukkan bahwa selama ini ada sekitar 10%
          butir soal yang diuji yang kurang memenuhi syarat sebagai alat ukur. Butir
          soal  seperti  ini  harus  dikeluarkan  (drop)  dari  kelompok  tes  yang  akan
          menentukan  sekor  mahasiswa.  Hanya butir soal yang  memenuhi  syarat,
          yang  baik,  yang  diikutsertakan dalam penentuan  basil  UAS  mahasiswa.
          Ini berarti bahwa sekor UAS bagi setiap mahasiswa, selain menggunakan
          tes yang sama untuk semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang
          sama,  juga  tes  tersebut  sudah  distandardisasikan,  yaitu  diolah  dengan
          menggunakan kriteria dan prosedur yang sama untuk seluruh mahasiswa
          di  manapun ia  berada.  Dari segi ini  UT dapat berbesar hati  bahwa nilai

                                         344
   328   329   330   331   332   333   334   335   336   337   338