Page 190 - Pendidikan Terbuka Untuk Indonesia Emas
P. 190
4. Pendidikan Terbuka dan Demokratisasi Pendidikan
Guna menjamin efektivitas mengadopsi ketiga isu kritis
tersebut, tuntutan end-users (pengguna keluaran) dan second
end-users (mahasiswa/lulusan) penting disimak. Tuntutan
dari end-users dan second end-users akan terkendali baik jika
model bisnis Universitas Terbuka tidak saling asing dengan
kementerian/lembaga terkait dan lembaga pendidikan, baik di
tingkat Nasional apa lagi di tingkat Global.
Mengapa? Secara konseptual dan empiris, sistem PTTJJ
hanya optimal mengelola semua sumber daya yang ada jika
bersinergi secara integratif. Kemitraan simbiosis mutualisme
menjadi keharusan. Simbiosis dalam konteks ini dimaksudkan
semata untuk mengasilkan produk secara efektif dan efisien
dengan tingkat kinerja dan produktivitas berkualitas tinggi
Untuk itu, Universitas Terbuka wajib mempertimbangkan
ekosistem secara terpadu sedemikian rupa sehingga mampu
memiliki program berkualitas, ekspertis mumpuni, jaringan
menyatu-selaraskan, dan fasiltas lengkap-memadai. Ini penting
diupayakan agar sistem PTTJJ tidak mengingkari prinsip dasar
menghasilkan keluaran yang cerdas dan berkarakter. Muatan
keunggulan di luar STEAM (Science, Technology, Engineering,
Arts, dan Mathematics) sebagaimana yang dituntut dalam
PISA tetap perlu diintegrasikan agar memenuhi tuntutan
bercirikan karakter keindonesiaan. Muatan utama yang
harus diintegrasikan terkait dengan bidang seni, budaya, dan
utamanya kental dengan unsur kerohanian sesuai dengan
nilai-nilai keindonesiaan yang utuh.
Ekosistem seperti ini, yang terus menerus ditingkatkan
dan dilengkapi, menuntut Universitas Terbuka senantiasa
melakukan reposisi dalam kancah sistem pendidikan tinggi
Indonesia. Reposisi Universitas Terbuka dengan tetap dalam
kerangka sistem PTTJJ secara berkala dan berkesinambungan
185