Page 353 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 353
Puri>o. L li:aming dan Pelulililkwt
produsen pengetahuan, seseorang akan menjadi konsumen
pengetahuan yang balk, dan mampu menganalisis dan
mensintesis masalah. Tentunya proses pembentukan manusia
belumlah lengkap Jlka para ·santri' ini tidak secara aktif masuk ke
dalam siklus pemurnian pengetahuan, menyebarkan pengetahu-
annya kepada masyarakat, dan aktif berinteraksi dan menerima
masukan/umpan balik.
Keaktifan seseorang dalam mempublikasi hasil produksi
pengetahuannya dan berinteraksi dengan masyarakat pada
akhirnya akan memperluas manfaat orang tersebut pada anggota
masyarakat, komunitas dan umat manusia lainnya. Akibatnya,
pengakuan akan keahlian seseorang akhirnya datang secara
langsung dari masyarakat, bukan dari ijazah, bukan dari sertitikat,
bukan dari gelar yang dipegang oleh seorang tersebut.
Dengan teknologi informasi, proses pembentukan
manus1a melalui aktifitas dalam s1klus pemurnian pengetahuan
menjadi sebuah hal yang sangat mudah, murah dan sangat
mungkin dilakukan di Indonesia. Secara praktis, alat bantu yang
digunakan adalah komputer dan Internet. Kita banyak bertumpu
pada e-mail dan mailing list untuk melakukan transfer tacit know-
ledge, dan Web untuk melakukan transfer explicit knowledge.
Biaya yang dibutuhkan dapat ditekan beberapa ribu rupiat1 per
bulan per orang dengan bantuan keberadaan warung Internet.
Apakah mekanisme ini merupakan e-learning? Entahlah,
saya masih berpikir bahwa hal mi merupakan konsekuensi dari
perubahan paradigma yang berbasis pada transtormasi teknologi
informasi.
Saya tidak akan memaksakan sistem pend1dikan yang
bernaung di bawah Diknas untuk mengadopsi secara keseluruhan
dan mempertentangkan mekan1sme yang cukup revolusioner ini.
Saya masih berpegang pada pendapat, "Either lead or follow but
please don't block the road for those who would move forward".
336