Page 320 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 320

Ca/.:rmmla  l'cndidi/.:a!l  2


         pemerintah   harus   berlandaskan   pada   filosoli   efektivitas
         pemenuhan  kebutuhan  publik.  J1ka  pemenuhan  kebutuhan
         tersebut  leb1h  efektif  dilakukan  sekolah  sendin,  maka  pemerintah
         tidak  perlu  campur  Iangan  secara  langsung.  Sebaliknya  jika
         elektivitas  baru  akan  d1capai  jika  pemerintah  harus  campur
        Iangan, maka pemerintah harus melakukannya.


        3.  Mencapai  Kemajemukan  Kompetensi  Secara  Nasional
            dan Sesuai dengan Kebutuhan Lokal
                Kemajemukan  budaya  Indonesia  dan  kemajemukan
         kepemilikan  sumber  daya  alam  dan  SDM  memerlukan  kompe-
        tensi  yang  berbeda-beda  untuk  mengelolanya.  Kemajemukan  ini
        merupakan  peluang  bagi  daerah  untuk  mengembangkan  muatan
         loka!  dalam  memenuh1  kebutuhan  SDM  setempat.  Misalnya.
        sekolah  di  Kalimantan  dan  Papua  mengedepankan  kompetensi
        dalam  pengelolaan  sumber daya  hutan.  Sekolah  di  Sulawesi  dan
         Maluku  mengedepankan  kompetensi  dalam  bidang  kelautan  dan
        perikanan,  dan  Bali dalam bidang pariwisata.  Dampak lanjutannya
        adalah  lulusan  sekolah  di  setiap  wilayah  akan  memiliki
        kompetensi  inti  yang  berbeda  dengan  lulusan  sekolah  dari
        wilayah  lain.  Perbedaan  ini  secara  ekonomis  akan  membantu
        daerah  dalam  mengembangkan  potensi  daerahnya  dan  secara
       · politis akan memperkuat integrasi kultural dan ekonomi nasional.
                Namun  demikian.  olonomi  daerah  juga  membawa  serta
        beberapa  tantangan  yang  harus  d1s1kapi  secara  positil  dan
        diant1sipasi  dengan  jilu  agar  produk  sistem  pendidikan  sekolah
        betul-betul  memiliki  keunggulan  kompetitil.  Beberapa  tantangan
        terse but  adalah  sebagai  berikut:  ( 1)  menyi8S8Ii  ketFJrbr~tasan
        sumber  daya  dan  perubahan  kultural,  (2)  meningkatkan
        kemampuan  sekolah  dalam  mempengaruhi  proses  pengambilan
        keputusan, dan (3) meningkatkan keunggulan kompetitil sekolah.




                                                                303
   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325