Page 187 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 187
Cokrmmln !'l'ndid1knn 2
Fakta bahwa PT terorganisasi dalam dimensi pengeta-
huan tertentu dan terspesialisasi memperlihatkan paradoks dalam
pengembangan ilmu. Dalam menghadapi isu ini, PT diharapkan
dapat menugaskan berbagai disiplin untuk bekerja dalam satu tim
untuk mengatasi masalah dalam lingkungan yang menuntut
aplikasi kompleks dalam pengembangan ilmu tertentu. Contohnya
adalah dalam mengatasi masalah pendidikan anak usia sekolah
di daerah konflik etnis atau d1 daerah yang menghadapi banjir,
dimana murid terpaksa absen berbulan-bulan lamanya dari
sekolah.
lmplikasi dan situasi kompleks ini menuntut dimilikinya
berbagai kecakapan dan keterampilan mental. Berbeda dari
pengembangan ilmu lainnya, maka dalam membangun ilmu yang
bersifat transdisipliner tindakan yang sifatnya empiris ini terus
menerus menuntut d1seminasi dalam proses pengembangannya
(Gibbons, 1996). Masifikasi yang berlanjut dari PT sebagai
lembaga yang mendidik dan mengajar, menuntut lembaga
tersebut untuk meningkatkan dirinya agar mampu memakai dan
menghasilkan pengetahuannya melalui ICT. Koordinasi sentral
penting untuk mendorong efisiensi dan meningkatkan kualitas
akselerasi melalui ICT namun tetap mendorong desentralisasi
inovasi dan keterlibatan sivitas akademika. Hal ini terutama
d1perlukan dalam layanan aktivitas dalam fungsi utama akademik.
Dengan demikian para pimpinan PT harus mampu mengiden-
tifikasikan projek teknologi dan layanan pusat dan layanan unit
lainnya untuk tetap mempertahankan efisiensi dan kualitas
(Semiawan, 1999).
Yang juga perlu mendapat perhatian adalah bahwa
keuntungan dari teknologi baru ini bersifat jamak. lntegrasi melalui
information highway seperti ICT ini bukan saja akan meningkat-
kan potensi untuk keterkaitan kolaboratif antar individu, kelompok
dan organisasi, melainkan juga memiliki kemampuan untuk
171