Page 183 - Cakrawala Pendidikan: E-Learning Dalam Pendidikan
P. 183

rnkrmmln !'rlldidiknll 2



     belum  sepenuhnya  dimanfaatkan.  Artinya,  nilai  intrinsik  informasi
     tersebut  masih  perlu  dikaji  kembali.  Perlu  dikaji  apakah  informasi
     tersebut  tidak  memiliki  potensi  pengembangan  inovasi  dan  difusi
     IPTEK  yang  memiliki  nilai  tambah  (added  value).  Dengan
     demikian  yang  terutama  dipersoalkan  adalah  kemampuan  ICT
     yang terkait  dengan fungsinya,  yaitu sebagai  media dalam proses
     belajar  mengajar  di  dunia  pendidikan  dan  sebagai  vehicle  dalam
     mengakselerasikan  kemungkinan  mendahului  pihak  lain  dalam
     berbagai  inovasi  di  b1dang  pengembangan  ilmu.  termasuk  bidang
     ilmu pendidikan.
            Untuk itu  dalam artikel  ini  akan dibahas pemanfaatan  ICT
     sebagai  media  dalam  proses  belajar  mengajar.  Seamolec
     (Seameo  Regional  Open  Learning  Center)  Ieiah  mengadakan
     penelitian  dan  kerjasama  dengan  Universitas  Terbuka.  Hasil
     penelitian  menunjukkan  bahwa  Indonesia  ternyata  termasuk  satu
     di  antara  10  negara  di  dunia  pengguna  internet  yang
     perkembangannya  pesat  tetapi  sayangnya  belum  digunakan
     untuk  pembelajaran  (Kompas,  20  Juli  2002).  Padahal,  internet
     sebenarnya dapat dimanfaatkan dalam sistem pembelajaran jarak
    jauh  (PJJ).  Melalui  PJJ,  pendidikan  akan  dapat  dinikmati  oleh
     lebih  banyak  (calon)  peserta  didik.  Dengan  demikian  sangat
    disayangkan bahwa penggunaan internet yang berkembang pesat
    di  Indonesia  belum  secara  optimal  dimanfaatkan  untuk  mening-
    katkan aksesibilitas pendidikan.
            Di  pihak  lain,  jutaan  anak  tidak  atau  putus  sekolah.
    Menurut  data  Depdiknas,  angka  putus  sekolah  (DO)  atau  tak
    melanjutkan  ke  pendidikan  lanjutan  di  Indonesia  cukup  tinggi.
    Pada  tahun  ajaran  1999/2000  saja,  lulusan  sekolah  dasar/
    madrasah  ibtidaiyah  (SD/MI)  yang  tak  melanjutkan  ke  sekolah
    lanjutan  tingkat  pertama/madrasah  tsanawiyah  (SL TP/MTs)
    tercatat  770.550  anak;  lulusan  SL TP  yang  tidak  melanjutkan  ke
    sekolah  lanjutan  tingkat  alas  (SL T A)  956.400  anak;  serta  lulusan



                                                            167
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188