Page 88 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 88

Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik  75


               merekomendasikan UT kepada  prospek, berarti hal itu sudah sesuai dengan
               harapan  UT,  yakni  komunitas  mahasiswa  bisa  menjadi  evangelist  atau
               advocators bagi UT.
                   Untuk  menciptakan  para  evangelist  atau  advocators  sejati  ini  tentu
               tidak  mudah.  Kita  tentu  tidak  mungkin  mampu  memuaskan  seluruh
               mahasiswa. Itu hal yang mustahil. Namun kita tidak perlu khawatir karena
               pemasaran  yang  cerdas  bukan  berarti  kita  bersusah  payah  menjangkau
               seluruh konsumen. Mungkin Anda masih ingat  Lawof Few 10:90. Menurut
               hukum ini, kita cukup memanfaatkan 10% dari  passionate customers, dan
               selanjutnya kita dorong mereka untuk menarik 90% yang lain. Jadi tugas kita
               sekarang  adalah  bagaimana  menemukan  10%  dari  mahasiswa  tersebut,
               kemudian  mengusahakan  mereka  menjadi  evangelist-evangelist  untuk
               mempengaruhi  90%  prospek.  Seiring  dengan  meningkatnya  pengguna
               internet, terutama di kalangan para pelajar sekolah menengah, maka para
               evangelist  atau  advocators  tersebut  bisa  menjadi  mitra  UT  dalam
               mempersiapkan futuremarket bagi UT dengan menyasar para pelajar yang
               saat ini gemar berselancar di dunia maya dengan mengedepankan informasi
               bahwa  kuliah  di  UT  merupakan  cara  belajar  yang  fleksibel  dan  modern
               karena  semuanya  sudah  online.  Melalui  cara  seperti  ini,  UT  sekaligus
               melakukan  clarifying  bahwa    perkuliahan  di  UT  menggunakan  teknologi
               canggih. Dengan cara ini diharapkan generasi pelajar netizens tertarik untuk
               kuliah di UT dan sekaligus merubah image  yang selama ini melekat bahwa
               UT hanya cocok untuk para pekerja.

               E.  DARI TARGETING MENUJU CONFIRMATION

                   Dalam  teori  Manajemen  Pemasaran,  setelah  memilah-milah  pasar  ke
               dalam  segmen-segmen,  maka  langkah  selanjutnya  adalah  menentukan
               segmen  mana  yang  akan  dilayani  dengan  baik  oleh  pemasar,  atau  sering
               disebut  dengan  istilah  targeting.  Langkah  targeting  dimaksudkan  untuk
               mengalokasikan  sumberdaya  organisasi  secara  tepat  karena  seperti  kita
               ketahui pada dasarnya sumberdaya  itu sifatnya terbatas.  Di era new wave
               marketing ini, posisi pemasar dengan konsumen “sejajar”. Oleh karena itu
               yang  seyogyanya  dilakukan  oleh  pemasar  tidak  cukup  hanya  dengan
               melakukan  targeting,  namun  juga  melakukan  confirming.  Mengapa
               demikian tidak lain karena konsumen tidak lagi hanya diperlakukan sebagai
               pasar atau obyek sasaran saja, namun sebagai sebagai subjek. Jadi dalam hal
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93