Page 82 - Institusi Pendidikan Tinggi Di Era Digital: Pemikiran, Permodelan, Dan Praktik Baik
P. 82
Institusi Pendidikan Tinggi di Era Digital: Pemikiran, Permodelan dan Praktek Baik 69
perusahaan; dan globalisasi 3.0 pada level individu. Dalam globalisasi 3.0 ini
setiap manusia dapat terkoneksi satu sama lain, dan banyak diantara
mereka membentuk komunitas ‘online’.
A. TEORI IDENTITAS SOSIAL DAN MARAKNYA FORUM KOMUNITAS
“ONLINE’.
Seiring dengan maraknya ‘perangkat web’ seperti facebook, youtube,
twitter, blog, maka forum komunitas pun juga semakin menjamur. Diantara
beberapa komunitas tersebut misalnya ada KRL Mania, Nikon Club, Toyota
Avanza-Xenia Club, Yamaha NMAX, Honda Beat Club, Harley Davidson Club,
Karimun Club, Bike to Work dan lain-lain. Beberapa pengamat memprediksi
bahwa anggota masyarakat yang membentuk komunitas akan semakin
crowd. Fenomena maraknya komunitas tersebut dapat dikaitkan dengan
Teori Social Identity-nya Tajfel dan Turner (2007) yang menyatakan bahwa
eksistensi seseorang tidak cukup hanya ditampilkan melalui identitas
pribadinya, namun juga identitas sosialnya. Menurut teori ini, identitas
pribadi seperti jenis kelamin, usia, pendidikan tidaklah cukup untuk
mengekspresikan keberadaan seseorang. Sebagai makhluk sosial, tentunya
manusia juga ingin mengekspresikan identitas sosialnya: anggota klub apa,
anggota komunitas apa, anggota penggemar band apa, dan sebagainya.
Maraknya komunitas di forum webtersebut ternyata mampu menarik
perhatian banyak perusahaan untuk memfasilitasi situs-situs komunitas
konsumen. Karena mempunyai values, dan purpose yang sama, anggota
komunitas ini menjadi sangat peduli terhadap suatu merek atau
perusahaan, bahkan dia merasa menjadi bagian dari merek atau perusahaan
tersebut. Sebagai contoh, dalam situs komunitas penggemar Toyota Avanza,
para anggotanya pernah mengadukan keluhan bahwa suspensi Avanza
terlalu keras. Akhirnya pihak perusahaan menindaklanjuti saran konsumen
tersebut dengan mengubah suspensinya lebih lembut. Hal yang sama juga
terjadi pada para penggemar Starbucks. Kedai kopi skala global ini
memfasilitasi situs My Starbucks Idea.com. Melalui situs ini pelanggan bisa
melibatkan diri dalam proses pengembangan bisnis Starbucks dengan
memberikan ide-ide yang inovatif. Biasanya manajemen Starbucks
mengeksekusi ide-ide yang mendapatkan suara terbanyak, bahkan
menampilkan eksekusi tersebut pada website-nya.