Page 409 - Profil Guru Masa Depan Berbasis Teknologi Pendidikan
P. 409
Masyarakat Multikultural 375
Pendidikan Karakter Untuk Membangun
Secara historis filosofis “Bapak Pendidikan Nasional”,
Ki Hadjar Dewantara, menyatakan bahwa “…pendidikan
merupakan daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi
pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh
anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat
memajukan kesempurnaan hidup anak-anak kita (Kemdiknas,
2010). Rumusan tentang landasan, fungsi, dan tujuan
pendidikan nasional tersebut sangat jelas menyiratkan bahwa
melalui pendidikan hendak diwujudkan peserta didik yang
secara utuh memiliki berbagai kecerdasan, baik kecerdasan
spiritual, emosional, sosial, intelektual maupun kecerdasan
kinestetika. Sebagai suatu konsep akademis, character atau kita
terjemahkan karakter memiliki makna substantif dan proses
psikologis yang sangat mendasar. Lickona (1992) merujuk
pada konsep good character yang dikemukakan oleh Aristoteles
sebagai “...the life of right conduct—right conduct in relation
to other persons and in relation to oneself”.
Dengan kata lain karakter dapat kita maknai sebagai
kehidupan berprilaku baik/penuh kebajikan, yakni berprilaku
baik terhadap pihak lain (Tuhan Yang Maha Esa, manusia,
dan alam semesta) dan terhadap diri sendiri. Dalam dunia
modern ini, dikatakan Lickona (1991) lebih lanjut, bahwa kita
cenderung melupakan the virtuous life atau kehidupan yang
penuh kebajikan, termasuk di dalamnya self-oriented virtuous
atau kebajikan terhadap diri sendiri, seperti self control and
moderation atau pengendalian diri dan kesabaran; dan other-
oriented virtuous atau kebajikan terhadap orang lain, seperti
generousity and compassion atau kesediaan berbagi dan
merasakan kebaikan.
BERBASIS TEKNOLOGI PENDIDIKAN