Page 129 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 129

dengan kualitas lulusan yang belum siap masuk ke dunia kerja, hasil riset yang
               kurang  berkualitas  yang  dapat  menghasilkan  inovasi  untuk  industri  (Intan
               pada Kompas, 19 Januari 2016). Penerapan hasil-hasil penelitian yang dapat
               dimanfaatkan oleh masyarakat/bisnis yang menjadi salah satu peran penting
               PT  di  Indonesia  juga  masih  minim.  Perguruan  tinggi  perlu  didorong
               meningkatkan  riset  untuk  menghasilkan  inovasi  bagi  kemajuan  dan
               kesejahteraan bangsa yaitu berkembang menuju  entrprenurially university.
                   Keunggulan    entrepreneurially  university  adalah  dapat  membangun
               public  value  yang  merupakan  value  for  the  public,    artinya  keberadaan
               universitas  dapat  memberikan  manfaat  yang  positif  kepada  masyarakat.
               Wood  et.al.,  (2008)  menyatakan  “public  value  reflect  an  organization’s
               department objective to create value in certain way.  Insititusi pendidikan
               tinggi  sebagai  organisasi  publik  secara  implisit  harus  mempunyai  orientasi
               public  value  yang  tinggi.  Untuk  dapat  menciptakan  Public  value  harus
               didukung  oleh  organisasi  yang  berorientasi  kewirausahaan.  Orientasi
               kewirausahaan  merupakan  sebuah  orientasi  strategis  yang  mencerminkan
               inovasi, proaktif, dan kualitas tentang keberanian dalam  mengambil risiko
               yang sangat penting bagi pertumbuhan dan kinerja  institusi (Fairoz, 2010).
               Kemudian  Chen  et.al.  (2011)  menyatakan  orientasi  kewirausahaan
               merupakan  hasil  dari  perubahan  stereotype  praktik  bisnis  lama  dan
               membangun  sesuatu  yang  baru,  innovatif,  berpola  pada  keberanian
               menanggung  risiko  sebagai    perilaku  ekonomi.  Untuk  mendukung
               perkembangan ekonomi di Indonesia diperlukan kemitraan antara perguruan
               tinggi – industri – pemerintah yang dikenal dengan Triple Helix. Di Indonesia,
               penerapannya  masih terbatas, karena lingkungan yang belum mendukung
               dan kapasitas terbatas (ACDP, Agustus 2013).
                   Untuk  dapat  mendorong  transformasi  institusi  pendidikan  tinggi  yang
               berorientasi  kewirausahaan  perlu  didukung  keberadaan  organisasi  dalam
               beberapa hal yaitu: adanya dukungan dari pihak manajemen,  reward yang
               didasarkan pada kinerja, ketersediaan sumberdaya dan ketersediaan waktu.
               Menurut beberapa ahli (Wood et al, 2008; Sykes, 1992) dukungan institusi
               dalam hal pendanaan, sistim kompensasi yang memadai dan dukungan dari
               pihak manajemen dapat mendorong perilaku entrepreneurial pada individu-
               individu  dalam  suatu  organisasi.  Tidak  hanya  dari  segi  organisasi,  faktor
               lingkungan yang berubah begitu cepat yang ditandai perubahan teknologi,
               kompetisi dan pertumbuhan industri dapat menjadi faktor-faktor pendorong
               kuat  membentuk  kesadaran  entrepreneurially  behavior.  Di  Indonesia,
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134