Page 127 - Kewirausahaan Dalam Multi Perspektif
P. 127
Menelusuri Praktek Entrepreneurship pada
Institusi Pendidikan Tinggi: Corporate
Entrepreneurship Based Model
Ginta Ginting dan Sri Ismulyati
PENDAHULUAN
Institusi pendidikan tinggi yang berada pada ranah sektor publik sering
diragukan oleh berbagai pihak dapat menerapkan entrepreneurial
orientation. Seperti yang diungkapkan oleh Kirby (2006) “public sector often
face sort of barriers to entrepreneurial activity as their in the private sector”.
Banyak institusi pendidikan tinggi yang notabene merupakan sektor publik
masih mempertahankan status quo karena ada kekhawatiran akan kegagalan.
Traditional box yang masih banyak diadopsi oleh sektor publik yang merasa
nyaman dengan “comfortable zone” tidak sesuai dengan penerapan aspek-
aspek kewirausahaan yang selalu berusaha memanfaatkan opportunity
seoptimal mungkin dengan cara melakukan inovasi, berani mengambil resiko
dan proaktif. Beberapa ahli (Zhou, 2008 dan Clark, 2004) memperkuat
argumentasi dari Kirby tersebut dengan menjelaskan beberapa alasan: a)
struktur yang bersifat hirarkhi, b) hubungan yang bersifat impersonal, c)
keterbatasan bakat-bakat berwirausaha, d) adanya pengawasan ketat untuk
selalu mematuhi prosedur dan peraturan yang ditetapkan pemerintah, dan e)
metode kompensasi yang tidak memadai.
Kondisi ini menyebabkan institusi pendidikan tinggi masih selalu
menghadapi permasalahan tradisional berbeda dengan institusi/organisasi
pada private sector seperti yang dinyatakan Wodd (2008) “.. most academics
see their role as teachers and researchers and not as entrepreneurs, and many
university managers are concerned about the likely negative impact on their
institution’s research performance if their leading academics become involved
in entrepreneurial activity”. Isu inilah yang selama ini menyebabkan
timbulnya kesulitan dan masalah komplek yang belum dapat dipecahkan
sampai saat ini. Disisi lain, Zhou ( 2008) 2002) menegaskan bahwa
entreprenurship pada institusi pendidikan tinggi tidak selalu akan
menimbulkan komersialisasi antara lain dengan melakukan berbagai aktivitas
seperti: menjadi supporting agency bagi pengembangan UKM, memberikan