Page 52 - Peran Matematika, Sains, dan Teknologi Dalam Mendukung Gaya Hidup Perkotaan (Urban Lifestyle) Yang Berkualitas
P. 52

40   Peran MST dalam Mendukung Urban Lifestyle yang Berkualitas


            Penurunan  pengeluaran  untuk  kelompok  padi-padian  dan  umbi-
        umbian, berbanding terbalik dengan pengeluaran untuk kelompok pangan
        sumber  protein  seperti  ikan,  daging,  susu  dan  telur.  Ikan  merupakan
        kelompok pangan sumber protein yang banyak dipilih oleh sebagian besar
        masyarakat, baik di perkotaan maupun perdesaan.  Peningkatan konsumsi
        ikan  pada  tahun  2013-2014  terjadi  di  seluruh  golongan  pengeluaran  per
        kapita  mulai  dari  golongan  pengeluaran  per  kapita  <Rp100.000,00/bulan
        hingga >Rp1.000.000,00/bulan. Hal ini sejalan dengan pencanangan Gerakan
        Memasyarakatkan  Makan  Ikan  (Gemarikkan)  oleh  Kementerian  Kelautan
        dan Perikanan.
            Peningkatan pengeluaran untuk kelompok makanan daging terjadi pada
        golongan pengeluaran per kapita mulai dari Rp 100.000,00-Rp 149.999,00;
        Rp200.000,00-Rp299.000,00;  dan  Rp300.000,00-Rp499.000,00.  Penurunan
        konsumsi  daging  justru  terjadi  pada  golongan  pengeluaran  per  kapita
        Rp500.000,00-Rp749.000,00.  Namun  penurunan  ini  diimbangi  dengan
        peningkatan konsumsi protein dari kelompok makanan ikan, telur dan susu.
            Hal yang menarik untuk dicermati adalah konsumsi kelompok makanan
        untuk masyarakat dengan golongan pengeluaran  per kapita Rp750.000,00-
        Rp999.999,00.  Golongan  ini  mengalami  penurunan  konsumsi  daging,  telur
        dan  susu,  serta  sayur-sayuran,  namun  pengeluarannya  lebih  banyak
        dialokasikan  untuk  kelompok  makanan  kacang-kacangan,  buah-buahan,
        makanan  dan  minuman  jadi.  Hal  ini  menunjukkan  masyarakat  dengan
        tingkat  pengeluaran  per  kapita  Rp750.000,00-Rp999.999,00  memiliki
        kecenderungan  untuk  berpola  hidup  praktis.  Mereka  lebih  banyak
        membelanjakan  pendapatannya  untuk  mengonsumsi  makanan  dan
        minuman jadi. Sebagai perimbangannya, mereka mengonsumsi lebih banyak
        buah-buahan  dan  kacang-kacangan  sebagai  sumber  serat,  vitamin,  dan
        mineral.
            Peningkatan konsumsi  makanan dan minuman jadi ini sejalan dengan
        salah satu fenomena gaya hidup masyarakat perkotaan yaitu makan di luar
        rumah  (eating  out)  yang  mengakibatkan  menjamurnya  restoran,  cafe,
        foodcourt,  warung  makan  yang  terdapat  di  pusat  perbelanjaan,  di  sekitar
        perkantoran,  sekolah,  kampus,  dan  permukiman.  Potensi  berkembangnya
        budaya makan makanan dan minuman siap saji di luar rumah ini disebabkan
        antara  lain  oleh  keterbatasan  waktu  yang  dimiliki  untuk  menyiapkan
        makanan dan minuman dari rumah, peningkatan persentase ibu bekerja di
        rumah  dan  di  luar  rumah,  jarak  rumah  dan  lokasi  bekerja/sekolah  yang
   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57