Page 68 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 68
BAB 04 PRINSIP DAN JENIS
PEMBELAJARAN ONLINE
Penelitian yang dilakukan oleh Hrastinski (2008) juga
menunjukkan bahwa pembelajaran asinkronus lebih mampu
dalam menghadirkan diskusi antar pembelajar yang berkaitan
dengan konten atau materi pembelajaran dibandingkan
dengan pembelajaran online sinkronus. Data penelitiannya
menunjukkan bahwa di atas 90% dari konten diskusi pembelajar
yang terjadi dalam suatu pembelajaran online asinkronus
berkaitan dengan materi pembelajaran, dan hanya sedikit yang
berkaitan dengan masalah di luar materi. Ini tentu sangat baik
karena hampir semua waktu pembelajaran dicurahkan untuk
membahas materi dan tentunya akan meningkatkan efektivitas
belajar. Proses pembelajaran yang tidak langsung ini juga dinilai
memberikan lebih banyak waktu kepada pembelajar untuk
melakukan refleksi atas proses belajarnya, mengkorelasikan
materi pembelajaran dangan pengalamannya sendiri, serta
untuk memahami materi yang dipelajarinya (Robert and Dennis,
in Hrastinski, 2008). Jika dibandingkan dengan pembelajaran
58 59
sinkronus, pembelajaran asinkronus dinilai lebih baik dalam hal
meningkatkan partisipasi pembelajar secara kognisi (refleksi
dan pencernaan informasi). Di sisi lain, pembelajaran sinkronus
dinilai lebih baik dalam meningkatkan partisipasi ‘personal’
seperti semangat dan motivasi belajar.
Kelemahan dari pembelajaran online asinkronus yang paling
nyata adalah kurangnya interaksi langsung yang menyebabkan
pembelajar dapat merasa terasing (isolated). Perasaan ‘sendirian’
dan tidak memiliki teman yang kerap dirasakan pembelajar
pembelajaran online asinkronus dapat menyebabkan perasaan
frustrasi dan demotivasi ketika mereka mengalami masalah
belajar, dan dapat menimbulkan keinginan untuk menghentikan
proses belajar.