Page 32 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 32

BAB 02  TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
                   DALAM PENDIDIKAN


                 Paradigma lisensi terbuka (open lisencing) seperti copyleft ini terus
                 berkembang seiring dengan perkembangan gerakan open source dan
                 open content. Keadaan ini menginspirasi Lawrence Lessig, professor
                 di  Harvard  dan  Stanford  University  yang  kemudian  bersama  dua
                 rekannya, Hal Abelson dan Eric Eldred, mendirikan Creative Commons
                 pada  tahun  2001  (http://creativecommons.org/  about/history,
                 diunduh  pada  31  Juli  2012).  Creative  Commons  didirikan  sebagai
                 organisasi nirlaba dengan tujuan untuk mendukung proses kreatif
                 para pencipta karya (tulis, gambar, foto, video, film, atau apapun)
                 untuk  mencipta,  membagi  hasil  ciptaannya,  menggunakan  karya
                 cipta orang lain, memodifikasi cipta orang lain, dan menyebarkan
                 ulang cipta karya tersebut dengan skema lisensi yang sesuai dengan
                 keinginan  pencipta  awalnya.  Untuk  kepentingan  ini,  Lessig  dan
                 kawan-kawan  membuat  seri  Lisensi  Hak  Cipta  (copyright-licenses)
                 yang  juga  dikenal  dengan  nama  Creative  Commons  (CC),  dengan
                 menggunakan  simbol-simbol  yang  mudah  dimengerti  oleh  orang
                 yang melihatnya.
       22                                                                                                                                                          23

                 Lisensi  Creative  Commons  tidak  dimaksudkan  untuk  mengganti
                 lisensi copyright, tetapi lebih kepada sebagai pilihan. Lisensi Creative
                 Commons  memberikan  kebebasan  kepada  pencipta  karya  untuk
                 memilih  lisensi  penyebaran  karya  yang  diinginkannya,  mulai  dari
                 yang sangat restriktif (all rights reserved) sampai kepada pemberian
                 beberapa  jenis  hak  (some  rights  reserved)  kepada  pengguna
                 karya  ciptanya.  Dan  untuk  membantu  pencipta  menentukan  dan
                 menetapkan jenis lisensi yang akan diterapkannya, Creative Commons
                 menyediakan  sistem  melalui  situsnya  (http://creativecommons.
                 org/)  dimana  setiap  pencipta  dapat  menentukan  jenis  hak  yang
                 ingin  dilepaskannya  dan  kemudian  sistem  akan  memberikan  jenis
                 simbol yang harus digunakan. Dengan penggunaan simbol tersebut,
                 maka  setiap  orang  yang  ingin  menggunakan  karya  cipta  orang
                 tersebut  akan  mengetahui  apakah  misalnya,  dia  boleh  membuat
                 copy atas ciptaan tersebut, apakah dia boleh memodifikasi, apakah
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37