Page 28 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 28
BAB 02 TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
DALAM PENDIDIKAN
Kepopuleran OSS ini menurut Casson dan Ryan (2006) didasarkan
beberapa alasan, yaitu alasan yang berhubungan dengan masalah
keamanan (security) karena bisa diubah-ubah dan karenanya
menjadi tidak sama dengan yang lain, keterjangkauan oleh daya
beli (affordability) karena umumnya murah bahkan banyak yang
gratis, transparansi (transparency) karena programming code-nya
diberikan kepada pengguna, kesinambungan (perpetuity) karena
bisa terus dimodifikasi sesuai kebutuhan, fleksibilitas dalam sistem
operasi (interoperability) karena umumnya OSS bisa dioperasikan
dalam berbagai sistem operasi, dan kemudahan untuk melakukan
penyesuaian dengan kebutuhan lokal (localization).
Gerakan Open Content dan Open Educational Resources
(OER)
Seiring dengan perkembangan TIK, khususnya teknologi world wide
web (www) dari generasi pertama ke generasi berikutnya yang
menjadikan situs web (website) tidak lagi bersifat satu arah tetapi
18 19
menjadi interkatif (dimana setiap orang dapat mengunggah hasil
karyanya ke Internet) telah memicu banyak orang untuk kemudian
menyebarkan dan berbagi (sharing) hasil karya ciptaannya baik
yang berupa teks, foto, ataupun video melalui internet. Hal ini
telah melahirkan paradigma sharing di kalangan para pengguna
internet. Materi-materi yang tersedia di Internet, mengikuti
paradigm open movement, itu menjadi terbuka bagi siapa saja untuk
memanfaatkannya, dan tampaknya banyak pencipta yang tidak
keberatan jika hasil karyanya digunakan oleh orang lain. Hal inilah
yang melahirkan apa yang disebut Open Content.
Open Content merupakan istilah yang merujuk pada suatu materi
(content) yang disebarkan oleh penciptanya tanpa penggunaan Hak
Cipta sehingga pengguna bisa menggunakan materi tersebut sesuai
dengan kebutuhannya (Wiley, 2011 in http://opencontent.org/
definition/, retrieved 27 July 2012 through http://openeducation.