Page 29 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 29
BUKU PEMBELAJARAN ONLINE
us/open-content). Seperti halnya gerakan OSS, gerakan open content
ini juga berkembang pesat karena didasari paradigma keterbukaan
dan pemberian kebebasan kepada pencipta untuk menyebarkan
hasil ciptaannya tanpa harus diganggu dengan permintaan ijin
dari orang-orang yang ingin menggunakan ciptaannya. Gerakan ini
juga berkembang karena mahalnya harga buku dan bahan-bahan
pustaka lainnya yang pada umumnya memiliki Hak Cipta yang sangat
restriktif. Perkembangan gerakan open content juga secara tidak
langsung difasilitasi oleh ketersediaan OSS, sehingga banyak proses
penciptaan, penyebaran, pemodifikasian, dan penyebaran ulang
materi menjadi demikian mudah dan cepat.
Perkembangan gerakan OSS dan Open Content telah menginspirasi
banyak kalangan untuk melakukan berbagai inisiatif dalam rangka
memanfaatkan berbagai perangkat lunak dan materi gratis yang
tersedia di internet. Di kalangan komunitas pendidikan, banyak
proyek penelitian, Riset dan Pengembangan (R&D) dilakukan baik
18 19
oleh individu maupun institusi. Gerakan ini melahirkan banyak
pendidik pada berbagai jenjang pendidikan mengembangkan materi
pembelajaran untuk memperkaya bahan pembelajaran di kelas
mereka, yang kemudian melahirkan berbagai istilah seperti learning
object (LO) dan learning object material (LOM) mulai pertengahan
tahun 1990-an. LO atau LOM didefinisikan sebagai ‘... smaller, self-
contained, re-usable units of learning [materials] (Beck, 2008)’, dan
umumnya dalam format digital yang disebarkan dengan cuma-cuma
melalui internet.
Perkembangan lanjutan dari maraknya pengembangan LO dan
LOM ini kemudian melahirkan istilah lain seperti open courseware
(OCW) yang umumnya LO/LOM yang meliputi materi yang lebih
komprehensif (biasanya meliputi seluruh materi satu matapelajaran/
matakuliah tertentu). The Massachussetts Institute of Technology
atau MIT adalah universitas yang pertama kali, pada tahun 2001,