Page 109 - Pembelajaran Online (Edisi 2)
P. 109
BUKU PEMBELAJARAN ONLINE
materi ajar) dapat dengan mudah difasilitasi oleh media teks
ataupun media komputasi, sebaliknya interaksi antara peserta
didik dengan dosen mungkin akan lebih mudah difasilitasi oleh
media audio, video-conferencing, ataupun media komputasi.
Sementara itu, interaksi antar sesama peserta didik dalam suatu
diskusi mungkin akan lebih baik dilakukan melalui media video
conferencing dan komputasi (Discussion forum, LMS, dll).
Secara umum, Bates merangkum korelasi antara karakteristik
media dan jenis interaksi tersebut. Seperti ditunjukkan dalam
Tabel 6, Bates membedakan karakteristik interaksi sebagai
otomatis (inhenrent), dirancang, dan diinisiasi oleh peserta
didik. Interaksi yang bersifat inherent adalah interaksi yang
dipicu oleh desain dan media itu sendiri. Contohnya adalah
pembelajaran adaptif, di mana siswa tidak dapat maju ke tahap
pembelajaran berikutnya tanpa berinteraksi melalui tes yang
memastikan apakah mereka telah belajar cukup untuk maju ke
98 99
tahap berikutnya, atau pembelajaran ‘korektif’ apa yang masih
perlu mereka lakukan. Pembelajaran behaviouristik berbasis
komputer secara inhenrent bersifat interaktif, karena memaksa
peserta didik untuk merespons. Oleh karena itu, teknologi yang
dirancang untuk ‘memaksa’ peserta didik untuk merespons
sering dikaitkan dengan pendekatan behaviorisme.
Interaksi yang dirancang mengacu pada intervensi kita sebagai
dosen pada penggunaan media. Beberapa media atau teknologi
secara inheren tidak interaktif, namun kita dapat secara eksplisit
merancang untuk mendorong interaksi peserta didik. Misalnya,
meskipun halaman web secara inheren tidak interaktif, namun
dapat dirancang untuk menjadi interaktif dengan menambahkan
menu komentar atau dengan mengharuskan peserta didik
memasukkan informasi atau membuat pilihan. Secara khusus,
kita sebagai dosen dapat menambahkan atau menyarankan