Page 88 - Cakrawala Pendidikan
P. 88

R.  Semiawan


           Setiap insan  manusia  Indonesia bercita-cita  mencapai masyarakat
           madani  yang  berlandaskan  nilai-nilai  demokrasi,  peralihan
           sentralisasi  menjadi  desentralisasi,  serta  peningkatan  kesatuan
           dan  persatuan  bangsa  dalam  konteks  kemajemukan  suku  dan
           budaya.  Visi  serta  kecenderungan  ini  tidak  terlepas  dari  konteks
           peradaban dunia yang harmonis yang telah melampaui batas-batas
           nasion  a!.
           Peradaban  global  mencakup  era  agraris  (gelombang  ke  1 ),  era
           industri  (gelombang  ke  2),  dan  era  informatika  (gelombang  ke  3),
           dan  era  respritualisasi  masyarakat  (gelombang  ke  4),  (Mayerand,
           1996).  Visi  yang  dikedepankan  dalam  era  ke  empat  ini  adalah
           refleksi  bathin  yang  mendalam,  yang  merupakan  respiritualisasi
           masyarakat.
           Ternyata  juga  bahwa  wawasan  dunia  berubah,  bukan  ras1o  dan
           logika saja yang menjadi landasan intelektual,  melainkan  insp1rasi,
           kreativitas.  moral  dan  intuisi.  Apabila  era  industri  (gelombang  2)
           dan  era  informasi  {gelombang  3)  disertai  oleh  kecenderungan
           materialistis,  konsumtif dan  persaingan  yang  kurang  sehat,  karena
           bertujuan menaklukkan  "musuh bersaing"  sampai  KO (knock out),
           maka  persaingan  global  kini  sering   dibarengi  kerja  sama
           (cooperation).  suatu  competition  yang  dalam  berusaha  mencapai
           keunggulan  kompetitif,  juga  tidak  lagi  mentolerir  keserakahan
           (greediness).  Pertanyaan  utama  yang  harus  dijawab  bukan  lagi:
           apakah  kita   mampu  menaklukkan  musuh  pesaing,  melainkan
           apakah kita  mampu memenuhi kebutuhan  klien/peserta didik kita?
           Bukan  pertanyaan,   apakah  mampu  mendapatkan  keuntungan
           yang   bisa  memperkaya  kita  sampai  tujuh  turunan,  melainkan
           pertanyaan yang  berbunyi  apakah kita mampu  menciptakan  nilai-
           nilai baru? (are we creating  new values?).

           Reposisi dan Reaktualisasi Pendidikan Nasional
           Reposisi
           Di  samping  transisi  perguruan  tinggi  menuju  ke  kemandirian,
           disadari  bahwa  revolusi  ilmu  dan  teknologi  (IPTEK)  juga  akan
           mempengaruhi  perangkat  lingkungan  kerja  maupun  sistem
           persekolahan.  Demikian  pula  berbagai  jenis  pekerjaan  dan
           kemampuan terkait yang  adalah produk tambahan  revolusi  IPTEK,



           76
   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93