Page 354 - Cakrawala Pendidikan
P. 354

Model Evaluasi

       Jika   PT JJ   mensyaratkan   tujuh   aspek  ini   dalam   PT JJ,
       bagaimanakah  bentuk  evaluasi  yang  paling  sesuai  untuk
       dilakukan?   Komparatif  atau  non-komparatif?   Secara  umum
       beberapa  ahl1  (misalnya  Stake,  Scriven,  Cronbach)  menyatakan
       bahwa  evaluasi  dapat  difokuskan  pada  satu  produkljasa  atau
       membandingkan  satu  dengan  alternatif  yang  lain.  Berdasarkan
       situasi,  evaluasi  dapat  bersifat  komparatif  dan  non-komparatif.
       Yang   perlu   diperhatikan   adalah   siapa   pelanggan   yang
       memanfaatkan  jasa  pelayanan  institusi.  Jika  pelanggan  adalah
       mereka  yang  perlu  memilih  jasa/produk  yang  ditawarkan,  maka
       evaluasinya  haruslah  komparatif  -  karena  dapat  membantu
       pelanggan  mempelajari  alternatif yang  ada  serta  membandingkan
       kriteria  yang  penting.  Tetapi  jika  pelanggan  adalah  mereka  yang
       sudah  terdaftar  pada  suatu  program  tertentu,  maka  evaluasi
       sebaiknya  difokuskan  kepada  pelaksanaan  program  yang  dapat
       memberikan arah pada penyempurnaan program.
       Stufflebeam & Shinkfield (1988) menyatakan bahwa evaluasi harus
       komparatif  sebelum  pengembangan  dimulai  atau  sebelum
       pelanggan  terikat  pada  satu  program  tertentu,  nonkomparatif
       diperlukan  pada  saat  pengembangan,  dan  periodik-komparatif
       diperlukan setelah pengembangan selesai dilakukan.

       D1  samping  pentahapan  itu,  perlu  tidaknya  evaluasi  komparatif
       dilakukan  tergantung  kepada  tujuan  evaluasi,  apakah  evaluasi
       bertujuan untuk perbaikan, akuntabilitas,  atau pengayaan.  Evaluasi
       yang  bertujuan  untuk  perbaikan  meliputi  penyediaan  informasi
       untuk  menjamin  kualitas  pelayanan.  Untuk  itu,  perhatian  harus
       ditujukan  kepada  karakteristik  dan  kebutuhan  pelanggan  serta
       kaitan  proses dengan  keluaran.  Rencana  evaluasi  harus  fleksibel
       dan  responsif terhadap  perubahan.  Jika  perbaikan  adalah  tujuan
       utama evaluasi,  maka  evaluasi  lebih  baik  dilakukan  dalam  bentuk
       studi kasus daripada eksperimen komparatif.

       Evaluasi  yang  bertujuan  untuk  menghasilkan  akuntabilitas  atau
       laporan  sumatif  membutuhkan  informasi  tentang  efektifitas  biaya
       dan  perbandingan  kinerJa  institus1  dengan  kmerJa  pesamg.
       lnformasi yang didapat  dari gabungan studi kasus mendalam serta
       studi lapangan komparatif dibutuhkan untuk situasi ini.




                                                                345
   349   350   351   352   353   354   355   356   357   358   359