Page 350 - Cakrawala Pendidikan
P. 350
Evaluasi
akademik belum terlaksana sepenuhnya karena makna otonomi itu
sendiri belum jelas. Upaya pemecahan masalah yaitu dengan
menyusun kembali statuta di masing-masing universitas dan
perlunya sosialisasi perundang-undangan dan peraturan yang
berkaitan dengan otonomi dan kebebasan akademik.
Permasalahan kemahasiswaan yang menyangkut pemantapan
kegiatan kurikuler (penalaran dan keilmuan, kesejahteraan,
penyaluran minat dan hobi) belum terprogram secara baik dan
belum mencakup seluruh mahasiswa. Dalam pelaksanaannya
lembaga kemahasiswaan belum dapat menyesuaikan diri dengan
kebijakan dan program kerja di bidang kemahasiswaan. Untuk
kegiatan khusus, terutama dalam hal penyediaan dana, sarana dan
prasarana dana sangat terbatas, contohnya, belum dibangunnya
kantor-kantor untuk mahasiswa (Resimen mahasiswa) dan
Bimbingan Konseling. Usaha pemecahan masalah dengan jalan
kegiatan mahasiswa dilakukan secara terpadu, menambah dana
kemahasiswaan secara proporsional, dan di bidang sarana perlu
peningkatan dan penambahan sarana kegiatan mahasiswa.
Permasalahan dalam pengembangan iptek meliputi peningkatan
jumlah dan mutu penelitian, penyebarluasan penelitian, dan
peningkatan jumlah dan mutu peneliti ternyata masih ada
keterlambatan informasi penelitian, keterbatasan kemampuan
dosen untuk mengantisipasi tawaran penelitian, penyebarluasan
hasil penelitian masih terbatas, dan kekurangmampuan dalam
bahasa. menyebabkan rendahnya peminat studi ke luar negeri.
Usaha pemecahan dengan jalan dosen/peneliti harus aktif mencari
informasi penawaran penelitian, penambahan dana untuk
penyebarluasan penelitian dan mengirimkan dosen-dosen untuk
penataran bahasa dan menyelenggaraan kursus TOEFL.
Kesimpulan
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan:
1. Evaluasi pendidikan, khususnya pendidikan tinggi di
Indonesia mutlak diperlukan.
2. Evaluasi tersebut meliputi beberapa hal, yaitu perluasan dan
pemerataan kesempatan belajar, relevansi, peningkatan mutu
341