Page 300 - Cakrawala Pendidikan
P. 300

Tisnowati Tamat


          Penutup
          Pendidikan,  latihan  maupun  kursus  bagi  orang  dewasa  cukup
          banyak  diselenggarakan  di  Indonesia,  namun  masih  banyak
          diantara  mereka yang  menggunakan  model  pedagogik tradisional,
          sehingga  menciptakan  iklim  yang  formal  dan  kaku  serta  para
          pengajar  menempatkan  dirinya  di  atas  para  peserta  didik,  hal  ini
          mengakibatkan para pengajar bersikap dingin, defensif dan otoriter.
          Apabila penyelenggaraan suatu pendidikan atau  latihan bagi orang
          dewasa  tersebut  ingin  berhasil,  sayogyanya  para  pengelola  dan
          pengajar  bersikap  sebagai  fasilitator,  pemudah  dan  selalu  siap
          membantu para peserta didik untuk menemukan apa yang  mereka
          butuhkan  dan  apa  yang  ingin  mereka  pelajari  untuk  mendukung
          tugasnya sehari-hari.
          Para  pengajar  harus  menempatkan  diri  sejajar  (equal)  dan
          mengorangkan setiap  peserta didik,  sehingga para  pengajar dapat
          bersikap terbuka,  hangat dan tulus.
          Sekarang  masalahnya  bagaimana  kita     mengetahui  bahwa
          andragogi lebih baik dari pada pedagogi tradisional.  Jawaban yang
          paling  tepat  adalah  mencoba  menerapkan  andragogi  dan
          memberikan penilaian yang objektif.

          Daftar Pustaka
          Adult  and  Continuing  Education.  (1980).  Teaching  Adults.  East
               Lansing: Michigan State University.

           Hartley.  (1955).  In  Quest of Knowledge:  A Historical Perpective  on
               Adult Education,  New
           Hodgkin  R.A.  (1975).  Education  and  Change.  London:  Oxford
               University Press.
           Ingalls,  D.  (1978).  Trainers  Guide to Andragogy. Washington:  Data
               Education incorporated Waltham mass.
           Knowles,  S.  (1980).  The  Modern Practice of Adult Education,  From
               Pedagogy  to  Andragogy.  (Revised  and  updated).  Chicago:
               Association Press




          290
   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304   305