Page 264 - Cakrawala Pendidikan
P. 264
I.G.A.K. Wa.rdani
Tahun 1999, UUSPN telah berusia 10 tahun. Selama 10 tahun
tentu telah banyak yang diperbuat oleh para pejabat dan pendidik
yang peduli terhadap masa depan bangsa. Berbagai gagasan dan
tindakan yang bersumber dari UUSPN tersebut telah direalisasikan
dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang pendidikan luar
biasa. Namun, setelah keberadaan PLB diakui secara
konstitusional, sebuah pertanyaan yang sangat mendasar perlu
dijawab "Seberapa jauh keberadaan layanan PLB ini berdampak
positif bagi kesejahteraan/pengembangan potensi/masa depan
para penyandang kelainan?" Untuk menjawab pertanyaan ini perlu
dilakukan berbagai usaha, seperti melakukan penelitian yang
berskala nasional, melakukan kajian pustaka, atau kombinasi
keduanya, yang dapat dilakukan dengan suatu renungan atau
refleksi yang memungkinkan seseorang melihat kembali apa yang
sudah, sedang, dan akan terjadi dalam bidang pendidikan luar
biasa.
Artikel ini bermaksud menuangkan hasil renungan atau refleksi
yang berupa kajian beberapa aspek yang terkait dengan pelayanan
anak berkelainan, terutama yang berkaitan dengan aspek-aspek
yang memberi harapan bagi penyandang kelainan dan sekaligus
merupakan tantangan bagi mereka yang peduli terhadap PLB.
Kajian ini akan dimulai dengan profil PLB yang mencakup
keberadaan layanan PLB, sikap masyarakat terhadap penyandang
kelainan, dan sistem pelayanan; kemudian dilanjutkan dengan
harapan penyandang kelainan, serta tantangan yang dihadapi oleh
PLB. Sebagai penutup akan diulas implikasi kondisi nyata ini
terhadap peningkatan pelayanan bagi penyandang kelainan.
Sepintas tentang Keberadaan Layanan Pendidikan Luar
Bias a
Tuhan menciptakan makhluknya dengan berbagai kondisi. Ada
yang dilahirkan normal dan berkembang tanpa mengalami
hambatan, namun ada pula yang lahir normal dan mengalami
hambatan dalam perkembangannya, sehingga memerlukan
layanan khusus agar potensi yang dimilikinya dapat berkembang
optimal. Selanjutnya, ada pula yang sejak lahir sudah mengalami
kelainan, sehingga layanan khusus yang diperlukan harus
254