Page 212 - Cakrawala Pendidikan
P. 212
Tian Belawati
------- ----
masyarakatnya, bagaimana kita membuat masyarakat menjadi
"ingin" belajar?
Reformasi Pola Pikir: Suatu Langkah Awal
Kita semua sudah sangat terkondisi pola tradisionai
tentang pendidikan dan persekoiahan Da1 i kecil. kita di"ku!iah1",
diberi contoh-contoh. dan di "cJta-ctta'kan untuk meng1kUi1 suatu
pol::l "kehidupar." yang serupa, ya:tu sekolah sampa1 1enjang
tert:ngg1 yang mur.gktn dicapa1, kemudtan bekerp_ Pola p1k1r
"sekolah-bekerJa' 1n1 sudah demtkian melekat pada kita semua,
sehingga seoiah-olah ada pembag;an wa~::u dalam kurun usia fda.
bahwa antara 7 t:=Jhun sampai kira-kira, ~ 8-24 t::Jhun
ada!a!1 masa ketika k1ta harus menuntut ;imu Omng tua secara
sadar :.tkan l~ita
aka:-i ·'ritrll2:\ yang h2rus kita i~LL Den·;1kian puia slstt~n1
forrna: k1tc.. n<enunjang dan mendu pik1r
seko!ah-bekerJa ttL; Sekolah DascH Sekolah Menengah
Tingkat Atas, kemudiar1 Perguruan Tingg: dirancang dengan s1stern
tertutup yang kurang rnemberikan fleksibilitas terhadap
ternpat tinggal, dan ketersediaan waktu serta biaya bagi kelompok
masyarakat yang kurang beruntung (disadvantaged groups).
Sebagai akibatnya, kita semua dikondisikan untuk mernpunyai pola
pikir yang tertutup tentang pendidikan. Pola pikir inilah yang harus
kita ubah dulu.
Dengan terjadinya perubahan-perubahan dalam bidang sosial,
ekonorni, politik, dan juga teknologi, kelompok masyarakat kurang
beruntung (disadvantaged group) sernakin besar jumlahnya.
Demikian pula, tuntutan keterarnpilan yang diperlukan oleh dunia
kerja menJadi sangat dinarnis dan berubah dengan cepat Oleh
karena itu, muncul fenomena-fenomena "baru" yang 15 tahun yang
lalu belum begitu menonjol dan belum menarik perhatian.
Fenomena-fenomena tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
• Semakin banyak orang yang tidak rnampu untuk meneruskan
pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi pada
"usia sekolah";
202