Page 15 - Buku Pedoman Pendidikan Jarak Jauh
P. 15
• Pendahuluan
Bab pertama dimulai dengan bab yang membicarakan
permasalahan yang dihadapi di bidang pendidikan dewasa ini, serta
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Sesudah
itu dibahas paradigma pendidikan jarak jauh untuk meningkatkan
akses, kualitas, efisiensi dan relevansi pendidikan.
Bab kedua membahas pendidikan dasar dan menengah jarak
jauh, secara teoretis maupun praktis, dengan contoh-contoh yang
ada di Indonesia. Pencanangan wajib belajar sembilan tahun tidak
mungkin dapat tercapai dalam waktu relatif singkat, bila Indonesia
tetap mengandalkan pendidikan konvensional seperti pada tahun 70
dan 80-an, seberapa pun uang yang dianggarkan untuk itu. Oengan
demikian, penting bagi kita untuk dapat menyelenggarakan
pendidikan jarak jauh, tidak hanya bagi pendidikan dasar --untuk
ikut menuntaskan kewajiban belajar sembilan tahun-- akan tetapi
juga pada tingkat pendidikan menengah. Sebab, setelah tamat
belajar sembilan tahun, pasti sebagian besar lulusannya ingin
melanjutkan pelajarannya ke sekolah yang lebih tinggi. Bagian ini
membahas beberapa contoh sekolah dasar dan sekolah menengah
jarak jauh, atau yang biasa disebut SO Pamong, SMP Terbuka, dan
SMA Terbuka. Meskipun SO Pamong sudah ditiadakan pada tahun
80-an, SO tersebut sudah sempat dipraktekkan dengan hasil
memuaskan. Sebetulnya pada saat paceklik ekonomi seperti
sekarang ini, menghidupkan kembali SO Pamong sangat membantu
meningkatkan angka partisipasi SO, terutama di daerah-daerah yang
tertinggal.
Bab ketiga menguraikan pendidikan jarak jauh di tingkat
pendidikan tinggi. Setelah didahului oleh pembahasan secara
teoretis, termasuk pengembangan perguruan tinggi jarak jauh (PTjj)
yang relatif sederhana sampai ke yang canggih dengan mengguna-
kan TIK yang paling mutakhir, bagian ini juga dilanjutkan dengan
pembahasan contoh-contoh perguruan tinggi modus tunggal dan
XI