Page 59 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 59
Yunus dan Pannen, Pengembangan Bahan Ajar ....
harus didasarkan atas teori psikologi khususnya teori belajar
orang dewasa, sosio-kultural pebelajar, desain instruksional, serta
riset tentang fitur-fitur tipografis bahan ajar cetak yang dapat
membantu pebelajar independen untuk menggunakannya.
Tegasnya, bahan ajar cetak dalam konteks PT JJ didesain bukan
hanya memperhatikan segi kebenaran isi, tetapi juga ketepatan
komunikasi, tata saji, dan pedagogik. Jika tidak, maka bahan ajar
yang dihasilkan tak lebih dari sekedar buku teks belaka, yang
lebih berorientasi pada isi dan bersifat impersonal karena
memang sasaran penggunanya sangat umum.
Mengingat kompleksitasnya, pengembangan bahan ajar
PT JJ pada umumnya dilakukan oleh suatu tim bahan ajar yang
terdiri dari lima unsur dengan tugas yang berlainan, yaitu: (1) ahli
materi, yang menulis dan menelaah substansi materi; (2) spesialis
media, yang memproduksi media yang mendukung atau
melengkapi bahan ajar cetak seperti audio, video, Pembelajaran
Berbantuan Komputer (PBK); (3) ahli teknologi pendidikan, yang
membantu penataan struktur isi, klasifikasi tujuan, seleksi media,
aktivitas siswa, dan evaluasi; (4) editor, yang menyunting teks;
serta (5) manajer pengembangan mata kuliah, yang menjaga agar
proses pengembangan dan produksi bahan ajar berjalan seperti
yang diharapkan (Hawkridge, dalam Lockwood, 1994). Banyak-
nya elemen yang terlibat menyebabkan kerja tim memerlukan
waktu yang cukup panjang, sekitar tiga tahun dari awal penulisan
hingga produksi cetak.
Cara lain untuk menangani pengembangan bahan ajar
ialah melalui tim pengubah. Tim terdiri dari: (1) komponen
pemrakarsa, yakni para ahli materi yang bertugas menghasilkan
buram; (2) komponen penata yang dipandu oleh ahli teknologi
pendidikan, yakni para ahli yang bertugas menata atau mengolah
hasil kerja komponen pemrakarsa menjadi kemasan multimedia
yang dapat membelajarkan mahasiswa secara efektif.
46