Page 33 - Pendidikan Tinggi Jarak Jauh
P. 33
Soekartawi, Mengapa Diperlukan PTJ)?
Menurut Perraton (1996), dalam melakukan analisis biaya
PJJ, maka semua komponen biaya harus dihitung. Perraton
menyarankan agar mengelompokkan komponen biaya ini menjadi
lima kegiatan yaitu:
• melakukan identifikasi semua macam biaya,
• menghitung biaya capital setiap tahun,
• menstandarisasi satuan biaya (misalnya: dollar/unit),
• menghitung setiap biaya per-unit (unit cost), dan
• menganalisa dengan fungsi biaya.
Fungsi biaya dapat dibuat dengan persamaan linier sbb:
TC = FC + VC(N) dan AC = (TC)/N = (FC)/N + VC
TC = Total Cost (biaya total},
FC = Fixed Cost (biaya tetap},
AC = Average Cost (biaya rata-rata),
N = Jumlah mahasiswa
Dengan demikian, besar-kecilnya biaya rata-rata per unit
atau per mahasiswa sangat dipengaruhi oleh jumlah mahasiswa
yang mengikuti program PJJ, biaya tetap (gedung, infrastruktur
pendukung) dan biaya tidak-tetap (tenaga, harga bahan cetak).
Dari berbagai penelitian, misalnya Wagner (dalam
Perraton, 1996}, menemukan bahwa rata-rata biaya mahasiswa
S1 di Open University hanya sekitar seperempat dari rata-rata
biaya di perguruan tinggi di lnggris. Hasil penelitian Committee on
Higher Education (dalam Perraton, 1996) menyebutkan bahwa
biaya mahasiswa S1 di lnggris tahun 1963 adalah setengah dari
biaya di perguruan tinggi konvensional atau PTTM. Di Jepang,
menurut Muta (dalam Parrenton, 1996), biaya mahasiswa
universitas terbuka Jepang hanya seperempat dari biaya
universitas biasa atau universitas tetap muka. Walaupun ada
18