Page 71 - 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa
P. 71

Perjalanan Generasi Emas Meraih Cita-cita











                  sangat luas, misalnya saja ada adagium bahwa                yang sangat berharga adalah mengikuti seminar
                  teman bisa menjadi lawan, dan lawan bisa menjadi            tentang enterpreneurship yang diselenggarakan
                  teman,” beber penggemar mie goreng ini.                     UT, serta pelatihan tentang public speaking dan
                                                                              leadership yang diselenggarakan kelompok

                  Setelah mulai tertarik mempelajari administrasi             belajarnya.  Berbagai pengalaman yang ia peroleh
                  publik, dia belajar dengan terjadwal setiap hari.           akan ia bagi kepada teman-teman di pokjarnya.
                  Berhubung dia juga pengurus sekaligus santri                Satu hal lagi, untuk meningkatkan kualitas

                  di pondok pesantren, maka malam hari ia harus               belajar mahasiswa,  dia mengharapkan semua
                  bangun membimbing santri lainnya untuk sholat               tutor dapat menyampaikan materi dengan baik.
                  malam. Setelah sholat malam, waktu ia gunakan               “Biasanya tutor dari kalangan perguruan tinggi
                  untuk belajar. Ia belajar usai sholat Ashar hingga          yang berprofesi sebagai dosen, lebih enak dalam
                  menjelang waktu maghrib.  “Justru waktu setelah             menyampaikan materi tutorialnya. Kemudian saya

                  Ashar ini yang menurut saya paling efektif untuk            sendiri merasa masih belum optimal mengakses
                  belajar. Targetnya, membaca dua modul tiap hari             tuton karena masih fokus pada Tutorial Tatap Muka
                  harus selesai. Saya mempelajari modul secara                (TTM),” tandas putri dari Muhamad Maftuf ini.

                  detail dan memberikan tanda pada bagian-bagian
                  yang penting. Alhamdulillah, pada semester III saya
                  mendapat IP  4,00  dan IP yang terendah 3,50 pada
                  awal semester,” kata penghobi novel dan menulis
                  cerita ini.



                  Setelah menjadi mahasiswa UT, pengalamannya
                  pun bertambah banyak. Ia pernah mendapat

                  kepercayaan dari UT untuk mewakili dalam
                  ajang SMNPDN 2015 di Makassar yang dihadiri
                  oleh perwakilan mahasiswa perguruan tinggi
                  negeri seluruh Indonesia. Pengalaman lainnya







                                 31 Tahun Universitas Terbuka Melayani Bangsa : Potret Keragaman Mahasiswa UT Sebagai Pagar Bangsa  65
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76