Page 54 - bnbb_301_r
P. 54
JENDELA LITERASI GENERASI BANGSA
Untuk pertama kalinya mesin cetak ditemukan oleh bangsa Tiongkok
pada milenium pertama Masehi, namun tidak diketahui siapa penemunya.
Buku cetak tertua yang ditemukan di
Dunhuang, Tiongkok pada tahun 868 M
adalah kitab Diamond Sutra dari tradisi
Budhism (History, 2019). Pencetakan
pada masa itu dibuat dengan metode
yang menggunakan ukiran secara terbalik
pada panel balok kayu. Dari Dunhuang
pula tercatat beberapa produk cetakan
tua lainnya, seperti almanak tercetak,
bagan matematika, panduan kosa kata,
instruksi etiket, panduan pemakaman dan
pernikahan, materi pendidikan anak-anak,
dan kamus. Pada periode pencetakan awal
inilah teks-teks gulungan mulai digantikan
Buku Dream Pool Essays Wikipedia oleh bentuk buku .
63
karya Bi Sheng yang dituliskan
kembali dan dibukukan oleh Selain di China, pada masa itu
Shen Kuo (1086)
metode pencetakan balok kayu juga
digunakan di Jepang dan Korea. Selain metode pencetakan balok
kayu, metode pencetakan balok logam juga telah dikembangkan pada
periode tersebut, khususnya untuk teks Buddhis dan Tao (History, 2019)
Selanjutnya, pada sekitar tahun 970 M hingga 1051 M, Bi Sheng dari
Yingshan, Hubei, Tiongkok, mengembangkan teknologi mesin cetak awal
dengan cara membuat acuan balok cetak menggunakan tanah liat yang
dipanggang yang dapat dengan mudah dipindahkan atau dapat diganti
sehingga dapat digunakan kembali secara berulang, tahan terhadap
kelembaban, serta tidak menimbulkan masalah lengket pada tinta. Karya
Bi Sheng ini dituliskan dalam buku Dream Pool Essays, yang ditulis oleh
seorang ilmuwan bernama Shen Kuo pada tahun 1086 .
64
Pada masa Dinasti Song Selatan (1127 M - 1279 M), tradisi buku
telah membudaya di kalangan masyarakat, serta menciptakan kelas
warga negara yang memiliki kemampuan untuk menjadi pegawai negeri.
Mengoleksi buku-buku cetak menjadi simbol status kelas orang-orang
kaya zaman itu. Pada tahun 1297 pencetakan dengan acuan kayu
mulai muncul kembali ketika Hakim Ching-te Wang Chen mencetak
63 Aditomo, Anindito, Sejarah Perbukuan: Kronik Perbukuan Indonesia Melewati Tiga Zaman, Pusat Perbukuan Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kemdikbud RI, 2022, h.3.
64 Ibid, h.4.
40