Page 57 - bnbb_301_r
P. 57

Empat Dasawarsa Perpustakaan Universitas Terbuka

            menunjukkan relevansi antara perilaku literat masyarakat dengan sistem
                      67
            pendidikan .
                 Memasuki abad 21 yang populer disebut sebagai era teknologi
            digital,  literasi mengalami banyak perkembangan. Situasi ini
            menyebabkan definisi  literasi menurut UNESCO pada “Education
            for All 2000 Assessment” sudah tidak relevan lagi bagi kompleksitas
            dan keragaman  literasi yang terus berkembang. Konsep  literasi abad
            21 tidak mungkin terlepas dari kemampuan mengoperasikan media
            elektronik digital terkoneksi agar dapat mengakses ragam informasi
            dan ilmu pengetahuan yang terus berkembang pesat. Pada tahun
            2003, UNESCO memperbaharui kembali definisi  literasi sebagai
            kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan,
            membuat, mengkomunikasikan, dan menghitung menggunakan materi
            cetak maupun tertulis terkait berbagai konteks. Literasi melibatkan
            pembelajaran berkelanjutan yang memungkinkan individu mencapai
            tujuan mereka, mengembangkan pengetahuan dan potensi mereka,
            serta berpartisipasi penuh, baik dalam komunitas mereka sendiri
            maupun dalam kehidupan sosial masyarakat secara umum .
                                                                 68
                 Literasi di era teknologi digital abad 21 sebagaimana pem-
            baharuan definisi oleh UNESCO tersebut di atas, juga dikenal dengan
            sebutan  Literasi Informasi. Menurut Zurkowski dalam Naibaho
            (2007: 6), orang-orang information literate (melek informasi) adalah
            mereka yang terlatih untuk menggunakan sumber-sumber informasi
            dalam menyelesaikan tugas mereka sehari-hari. Dengan kata lain,
              literasi informasi sangat erat kaitannya dengan kemampuan untuk
            mengidentifikasi, menentukan, mengevaluasi, menciptakan secara
            efektif dan terorganisasi, serta menggunakan dan mengkomunikasikan
            informasi untuk mengatasi berbagai persoalan. Bahkan menurut
            Jan Olsen dan Coons dalam Naibaho (2017: 7), lebih dari yang
            dikatakan Zurkowski tersebut di atas,  literasi informasi juga mencakup
            kemampuan untuk menemukan, memanggil ulang informasi,
            menggunakannya dalam pengambilan Keputusan, serta kemampuan
            menghasilkan dan memanipulasi informasi melalui penggunaan
                                     69
            proses perangkat elektronik .
            67  Sofie Dewayani dan Pratiwi Retnaningdyah, Suara Dari Marjin: Literasi Sebagai Praktik Sosial, Bandung, Remaja
            Rosdakarya, 2017, h. 2.
            68  Tumiarti, Perbedaan Kemampuan Membaca dan Kemampuan Menulis Siswa di Sekolah Ber-KTSP dengan Ber-K13:
            Sebuah Kajian Literasi Sekolah di Empat SMP Negeri Kutasari TA.2017/2018”, Repository  Universitas Muhammadiyah
            Purwokerto, 2018, https://repository.ump.ac.id/7500/, h. 16.
            69  Ibid, h. 23-24.
                                                                         43
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62