Page 56 - bnbb_301_r
P. 56

JENDELA LITERASI GENERASI BANGSA

            berarti orang yang belajar. Secara umum, para ahli mengartikan  literasi
            sebagai kemampuan dalam membaca dan menulis. Namun kemampuan
            membaca dan menulis yang dimaksud bukan dalam pengertian harfiah,
            melainkan merupakan kemelek-wacanaan atau kecakapan dalam
            membaca dan menulis. Dalam KBBI  daring disebutkan bahwa  literasi
            adalah kemampuan menulis dan membaca, ataupun pengetahuan serta
            keterampilan, maupun kemampuan seseorang dalam mengolah informasi
            serta pengetahuan untuk kecakapan hidup.
                 Pada hakikatnya,  literasi terbentuk dari kebiasaan atau budaya
            membaca dan menulis. Melalui kegiatan membaca, setiap individu
            akan dapat mengembangkan diri dalam bidangnya masing-masing, serta
            dapat terus mengikuti perkembangan baru yang terjadi di sekelilingnya.
            Sementara kegiatan menulis sangat bermanfaat sebagai pengembangan
            sumber-sumber informasi dan ilmu pengetahuan untuk memperluas
            wawasan pengetahuan masyarakat. Oleh sebab itu peran perpustakaan
            sebagai pengoleksi sumber-sumber informasi dan ilmu pengetahuan,
            baik tercetak maupun terekam, merupakan faktor pendukung penting

            dan strategis dalam kegiatan peningkatan  literasi masyarakat.
                 Untuk pertama kalinya definisi  literasi disepakati secara
            internasional dalam Rekomendasi UNESCO tahun 1958 mengenai
            Standarisasi Statistik Pendidikan Internasional. Menurut UNESCO,
            orang yang literat adalah ia yang berkemampuan, dengan pemahaman,
            membaca dan menulis pernyataan singkat sederhana dalam kehidupan
            sehari-harinya. Namun pada tahun 2000, tepatnya dalam “Education
            for All 2000 Assessment”, UNESCO memperluas definisi  literasi
            sebagai kemampuan seseorang dalam memahami bacaan dan menulis
            pernyataan singkat sederhana, serta keterampilan numerik atau
            aritmetika dasar .
                          66
                 Hasil survei Central of Connecticut State University (CCSU) pada
            tahun 2016 menyatakan bahwa negara-negara yang memiliki sistem
            pendidikan yang baik seperti Finlandia, Norwegia, Islandia, Denmark,
            dan Swedia merupakan negara-negara yang paling literat di dunia.
            Sementara Indonesia menempati posisi kedua terakhir dari 61 negara
            yang berpartisipasi. Kriteria yang digunakan CCSU seperti sirkulasi surat
            kabar, ketersediaan perpustakaan di kota-kota, lamanya masyarakat
            menempuh pendidikan formal, serta ketersediaan komputer di sekolah

            66  Tumiarti, Perbedaan Kemampuan Membaca dan Kemampuan Menulis Siswa di Sekolah Ber-KTSP dengan Ber-K13:
            Sebuah Kajian Literasi Sekolah di Empat SMP Negeri Kutasari TA.2017/2018”, Repository  Universitas Muhammadiyah
            Purwokerto, 2018, https://repository.ump.ac.id/7500/, h. 15.
            42
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61