Page 181 - Trends in Science and Technology fo Sustainable Living
P. 181

142    Fakultas Sains dan Teknologi
                   Universitas Terbuka (2023)


                 2.    Implikasi untuk Pendidikan Jarak Jauh
                       Berdasarkan hasil kajian dari penelitian sebelumnya,
                 pemanfaatan  prompt di  ChatGPT dapat dimanfaatkan dalam
                 membantu proses pembelajaran dan penilaian hasil belajar
                 dengan catatan, bahwa ChatGPT memiliki kapasitas tertentu dalam
                 membantu sampai sejauh mana dan masih membutuhkan peran
                 manusia dalam mengevaluasi konten yang dihasilkan oleh ChatGPT.
                 Model pola  prompt dapat dikombinasikan satu sama lain sesuai
                 dengan kebutuhan dan konteks dari tujuan yang ingin dicapai.
                 Dalam pendidikan jarak jauh, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai
                 seperangkat bantuan belajar untuk mendukung pembelajaran
                 mandiri dan tugas mahasiswa, misalnya seperti pada penelitian
                 Han et al. (2023) dan Koyuturk et al. (2023). Diharapkan dengan
                 adanya  asistensi  dari  ChatGPT yang  dapat  berperilaku  sebagai
                 pengajar,  dapat  membantu  mahasiswa  dalam  memperoleh
                 pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik, serta membantu
                 mahasiswa  dalam  melakukan  refleksi  pembelajaran  yang  telah
                 didapatnya.
                       Walaupun  inovasi ini  diterima  secara  antusiasme  positif
                 oleh beberapa perusahaan di industri untuk diimplementasikan ke
                 dalam proses bisnis mereka, masih terdapat perdebatan mengenai
                 potensi  ChatGPT dan keterbatasannya karena tidak seluruh
                 sampel sumber data yang digunakan telah dikurasi dengan benar,
                 sehingga dapat memiliki kualitas informasi yang kurang akurat dan
                 benar, penyalahgunaan konten yang dapat memicu kekerasan
                 dan kekisruhan, dan juga permasalahan etika seperti pelanggaran
                 hak cipta dan kekayaan intelektual lainnya (Johri, 2023; Standfort
                 University, n.d.). Terkait permasanlah kualitas informasi dapat
                 menjadi perdebatan tersendiri karena bersifat subjektif terhadap
                 kemampuan kurator informasi. Manusia cenderung rentan
                 terhadap kesalahan, begitu pula dengan ChatGPT yang merupakan
                 inovasi yang dikembangkan oleh manusia. Dari kualitas informasi
                 yang  belum  akurat  ini  dapat  menghasilkan  konten  yang  bias.
                 Implikasi dari konten yang bias dapat mengarahkan ke sebuah
                 pembuatan keputusan dari asumsi tidak rasional dan tidak objektif
                 (Omier, 2018). Terutama untuk penulisan ilmiah dan akademik, di
   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185   186